Semakin banyak uap air yang terbentuk, maka tetesan air hujan yang turun pun akan semakin banyak juga, teman-teman.
Air tidak hanya turun dalam bentuk hujan, tetapi juga salju. Pada musim dingin, uap air akan terkondensasi menjadi es yang padat.
Kristal es yang terbentuk kemudian menyerap dan membekukan uap air di sekitarnya menjadi kristal salju yang kemudian jatuh ke bumi.
4. Infiltrasi
Proses terakhir yang terjadi dalam siklus air adalah proses infiltrasi. Tahap ini sering juga disebut dengan penyerapan.
Air hujan yang turun akan jatuh ke permukaan Bumi. Air hujan itu akan mengalir ke sungai, danau, laut, hingga samudra.
Selain itu, air yang turun ke bumi lewat proses presipitasi ini juga akan terserap ke tanah, bahkan juga diserap oleh tumbuhan.
Tanah yang tidak bisa menyerap air dengan baik bisa memicu terjadinya bencana alam, seperti banjir, erosi, hingga tanah longsor.
Air yang terserap jauh kie dalam tanah juga menjadi sulit untuk dijangkau mansuia yang kemudian menyebabkan kekeringan dan kesulitan air.
Namun, air yang terserap dengan baik di bawah tanah dapat dimanfaatkan sebagai ketersediaan air untuk irigasi di musim kemarau.
Nah, itulah beberapa tahapan proses terjadinya siklus air. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 Tema 8, Apa Faktor yang Memengaruhi Berkurangnya Cadangan Air Tanah?
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR