Bobo.id - Pada materi IPS Kelas 8 SMP, kita akan belajar tentang kondisi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan.
Pada masa penjajahan, pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang merugikan bangsa Indonesia, salah satunya sistem kerja paksa.
Kerja paksa adalah sistem yang memaksa rakyat untuk bekerja dengan sedikit atau tanpa upah dari pekerjaan yang sudah dilakukan.
Kerja paksa yang dilakukan oleh pemerintah Belanda pada rakyat Indonesia banyak ditemukan di berbagai tempat atau wilayah.
Banyak penduduk Indonesia yang dipaksa menjadi budak dan dipekerjakan di berbagai perusahaan tambang atau perkebunan.
Kekejaman Belanda ini masih dapat dibuktikan dalam berbagai kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah dan novel.
Untuk lebih memperdalam pemahaman kegiatan kerja paksa pada masa penjajahan Belanda, kita diajak mengerjakan aktivitas kelompok.
Dalam aktivitas kelompok halaman 210, kita diminta menuliskan nama proyek, tempat, dan bentuk kerja paksa yang dilakukan Belanda.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Kali ini Bobo akan memberikan alternatif jawaban yang bisa digunakan. Simak, yuk!
1. Pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan
Jalan Anyer-Panarukan merupakan jalan yang membentang dari ujung barat hingga ujung timur di Pulau Jawa.
Baca Juga: Kapan VOC Berdiri? Ini Sejarah Terbentuknya VOC Lengkap dengan Tujuannya
Pembangunannya melewati Jakarta, Bogor, Cianjur, Bandung, Cadas Pangeran, Majalengka, Cirebon, sampai Jawa Tengah.
Sebagian besar jalan ini melalui pantai, beberapa bagian lainnya melewati pegunungan, dan hutan untuk menghindari rawa dan perairan.
Pembangunan ini diprakarsai oleh Daendels saat menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1808 sampai 1811.
Tujuannya untuk mengamankan Pulau Jawa dari serangan Inggris dan kelancaran dalam menyampaikan informasi melalui dinas pos.
Jalan raya ini juga digunakan sebagai jalur ekonomi yang menghubungkan berbagai kota besar dan menjadi jalan utama di Pulau Jawa.
Bentuk kerja paksanya adalah para pekerja dipaksa bekerja tanpa diberi upah bahkan sampai terjadi korban jiwa.
2. Pembangunan Rel Kereta Api
Selama penerapan sistem ekonomi ekonomi liberal, pemerintah Hindia Belanda membangun banyak prasarana, termasuk rel kereta api.
Bahkan, jaringan rel kereta api yang dibangun oleh Belanda di Jawa dan Sumatra panjangnya mencapai 6.500 kilometer.
Pembangunan rel kereta api ini bertempat di Semarang-Yogyakarta, Batavia-Bogor, hingga Surabaya-Malang.
Tujuannya adalah untuk menghubungkan daerah perkebunan yang kebanyakan di daerah pedalaman dengan pelabuhan terdekat.
Baca Juga: 4 Macam Kebijakan Pemerintah Kolonialisme Belanda yang Diterapkan di Indonesia
Bentuk kerja paksanya adalah bekerja membangun jalur rel kereta api tanpa diberi upah dengan layak.
Meski begitu, bukti kerja paksa ini masih bisa kita rasakan fasilitasnya hingga sekarang dengan Kereta Api Indonesia.
3. Pembangunan Benteng Pertahanan
Pembangunan Benteng Pertahanan yang dilakukan oleh Belanda ini bertempat di Messter Cornelis yang kini dikenal dengan Jatinegara.
Benteng ini dibangun untuk kepentingan militer. Berbagai kegiatan militer dilaksanakan di Benteng Meester Cornelis.
Pembangunannya berlangsung pada 1743, ketika masa pemerintahan Gubernur Jenderal Baran van Imhoff.
Meester Cornelis menjadi benteng yang dilewati oleh Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels untuk kepentingan militer.
Kemudian perkembangan transportasi membuat daerah sekitarnya menjadi ramai dan menumbuhkan perekonomian di sekitarnya.
Sayangnya, pembangunan ini dilaksanakan dengan kerja paksa, masyarakatnya dipaksa membangun benteng tanpa digaji dengan layak.
4. Pembangunan Pangkalan Armada
Pembangunan pangkalan armada dimulai pada tahun 1808 dengan permintaan Daendels kepada sultan Banten.
Baca Juga: 5 Proyek Kerja Paksa Belanda Terhadap Indonesia Beserta Lokasinya
Permintaannya adalah untuk menyediakan kurang lebih 1.000 orang untuk kerja paksa atau kerja rodi membangun pangkalan armada.
Pangkalan Armada ini dibangun untuk menghadang Inggris agar tidak memasuki Pulau Jawa. Untuk itu, dibuatlah pangkalan armada di Ujung Kulon.
Ketika pelaksanaan pembangunan pangkalan, banyak sekali pekerja yang jatuh sakit bahkan ada pula yang meninggal.
Saat itu ada wabah malaria atau yang biasa dikenal dengan "uap racun" pada saat kerja rodi membangun pangkalan armada.
5. Pembangunan Pabrik Senjata
Proyek selanjutnya yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda adalah pembangunan pabrik senjata.
Pembangunan pabrik senjata ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perang dan memperkuat pertahanan.
Pabrik senjata yang dibangun dengan sistem kerja paksa adalah pabrik senjata di Semarang dan pabrik meriam di Surabaya.
Bentuk kerja paksa yang dilakukan dalam pembangunan pabrik senjata ini adalah kerja rodi tanpa diberi upah yang layak.
Nah, itulah nama proyek, tempat, dan bentuk kerja paksa yang dilakukan Belanda. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Dampak Negatif dan Positif dari Kerja Paksa pada Masa Penjajahan Belanda
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan kerja paksa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR