Bedanya, permainan dhingklik oglak-aglik berasal dari daerah Jawa Tengah. Sementara itu perepet jengkol berasal dari Jawa Barat.
Kedua permainan tradisional ini dimainkan secara beregu, yang masing-masing regunya terdiri dari 3-5 anak.
Untuk memainkannya, setiap anggota harus berdiri sambil berpegangan tangan dengan bentuk melingkar dan posisi yang saling membelakangi.
Tak hanya itu, salah satu kaki pada setiap anggota akan diangkat dan saling menyambung atau bertautan satu sama lain.
Setelah itu, pegangan tangan pada setiap anggota saling dilepaskan.
Setiap kaki yang menapak akan melompat secara melingkar sambil bertepuk tangan dan menyanyikan lagu daerah.
Perlu diketahui, lagu daerah yang dinyanyikan dalam permainan dhingklik oglak aglik dan perepet jengkol ini berbeda, lo.
Lagu daerah dalam dhingklik oglak-aglik berasal dari Jawa Tengah seperti Gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, Lir Ilir, dan lainnya.
Sementara lagu daerah dalam perepet jengkol berasal dari Jawa Barat seperti Manuk Dadali, Bubuy Bulan, Tokecang, hingga Es Lilin.
Dalam permainan ini, kelompok yang bisa bertahan dengan kaki bertautan yang paling lama akan menjadi pemenangnya.
Nilai-nilai Apakah yang Terdapat Pada Permainan Dhingklik Oglak Aglik dan Perepet Jengkol?
Baca Juga: Ramai di Media Sosial, Bagaimana Cara Memainkan Latto-Latto?
Source | : | Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR