Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing lagi dengan ikan sapu-sapu, ikan yang punya hobi bersih-bersih.
Ikan sapu-sapu sangat mudah dikenali dari warnanya yang didominasi hitam, dengan sedikit tambahan garis-garis putih.
Walaupun memiliki warna fisik yang menyeramkan, ikan sapu-sapu masih populer untuk dijadikan sebagai ikan hias, lo.
Ikan yang memiliki nama ilmiah Hypostomus plecostomus ini sering dipelihara di akuarium untuk tugas bersih-bersih.
Ikan ini memang suka membersihkan dinding akuarium dari lumut yang menempel. Caranya dengan memakan lumut itu.
Tak hanya itu, ikan sapu-sapu ini juga memiliki banyak fakta lain yang menarik untuk diketahui. Apa saja? Cari tahu bersama, yuk!
1. Bukan Berasal dari Indonesia
Ikan sapu-sapu sangat terkenal di Indonesia. Meski begitu ikan sapu-sapu bukan berasal dari Indonesia, melainkan Amerika Serikat.
Hewan yang kerap disebut sebagai suckermouth fish ini biasa hidup di perairan tawar seperti sungai, danau, atau rawa.
Di negara Indonesia sendiri, tersebar spesies ikan sapu-sapu yang banyak ditemui adalah jenis Pterygoplichthys disjunctivus.
Ikan sapu-sapu yang tersebar di Indonesia punya panjang sekitar 40-50 sentimeter dengan ciri khas warna sisik yang hitam dan abu-abu.
Baca Juga: Hidup di Dalam Air, Apakah Ikan Bisa Buang Air Kecil seperti Hewan Darat? Ini Faktanya
Kepala ikan sapu-sapu mirip ikan lele dengan ekor yang agak panjang. Di bawah kepala ikan terdapat mulut penghisap.
2. Mudah Beradaptasi
Ikan sapu-sapu dianggap sebagai jenis ikan yang sangat mudah beradaptasi. Mereka bisa beradaptasi di air tawar maupun payau.
Kebanyakan ikan sapu-sapu yang hidup di sungai akan mengalami berbagai kondisi musim yang berbeda.
Mereka bisa bertahan hidup di sungai yang mengering dengan bernapas melalui kulit dan menggeliat untuk mencari tempat lebih baik.
Tak hanya itu, jika mereka menyimpan oksigen yang cukup di perutnya, maka ikan sapu-sapu bisa hidup hingga 30 jam, lo!
Hal ini karena ikan sapu-sapu punya dua jenis alat pernapasan, yakni insang dan labirin. Keduanya punya fungsi yang berbeda.
Insang digunakan saat berada di air jernih. Sementara labirin digunakan pada saat ikan berada di air yang keruh atau berlumpur.
Di alam liar, ikan sapu-sapu akan membuat sebuah lubang di dasar sungai berlumpur dan meletakkan sekitar 300 telurnya di sana.
Namun jika ikan sapu-sapu hidup di dalam akuarium dengan ukuran terbatas, maka mereka hanya bisa bertelur 100-200 butir.
3. Punya Waktu Hidup yang Lama
Baca Juga: Ikan Sapu-sapu yang Suka Bersih-bersih
Karena kemampuannya yang bisa beradaptasi dengan mudah di lingkungan mana pun, tidak mengherankan jika mereka bisa hidup lama.
Pertahanan hidup dari ikan sapu-sapu memang sangatlah kuat. Selain itu, ikan sapu-sapu juga jarang sakit.
Ikan sapu-sapu justru bisa cepat mati dikarenakan faktor stres atau ketika ikan ini hidup bersama dengan jenis ikan yang lain.
Kemampuan adaptasi yang tinggi membuat ikan sapu-sapu bisa bertahan hidup rata-rata sekitar 10 hingga 15 tahun.
Mereka yang hidup di alam liar umumnya memiliki jangka waktu hidup yang lebih lama daripada ikan sapu-sapu di akuarium atau kolam.
4. Makan Semua yang Bisa Dimakan
Ternyata ikan ini dinamakan sapu-sapu bukan tanpa alasan. Hal ini karena ikan ini adalah ikan pemakan segala.
Hewan ini akan menyantap tanaman seperti alga dan lumut. Mereka juga akan makan hewan-hewan kecil dan invertebrata.
Sementara itu di Amerika dan Eropa, ikan sapu-sapu memiliki julukan lain yakni janitor fish. Penamaan ini juga bukan tanpa alasan.
Hal ini karena janitor fish mampu membersihkan akuarium dari ganggang serta kotoran yang menempel di dinding akuarium.
Bentuk mulut yang seperti alat hisap akan memudahkannya untuk menghisap alga maupun lumut yang menempel di permukaan.
Baca Juga: Bolehkah Ikan Sapu-Sapu Dimakan? Yuk, Cari Tahu Faktanya!
5. Menghisap Luka Ikan Lain
Bagi teman-teman yang memelihara ikan sapu-sapu bersama ikan lain, ini artinya kamu harus berhati-hati.
Hal ini karena ikan sapu-sapu dapat menyerang ikan hias yang sedang terluka. Mereka akan menghisap bekas luka ini.
Hal ini dapat menyebabkan ikan yang sedang terluka itu mengalami kematian karena darahnya dihisap oleh ikan sapu-sapu.
Oleh karena itu, saat akan memberi makan, sebaiknya sekalian mengecek kondisi ikan peliharaan kita di akuarium.
Jika ada salah satu dari ikan kita sedang terluka, sebaiknya ikan sapu-sapu segera dipisahkan sampai ikan hias yang terluka itu sembuh.
6. Bisakah Ikan Sapu-Sapu Dikonsumsi?
Banyak berita yang beredar bahwa makanan seperti siomai, batagor, dan otak-otak menggunakan ikan sapu-sapu sebagai campurannya.
Harga ikan sapu-sapu yang cukup murah membuat para penjual makanan menggunakannya untuk bahan campuran.
Padahal, ikan sapu-sapu yang ada di sungai seringkali memakan lumut, sampah, atau limbah air raksa/merkuri.
Lalu sebenarnya, bisakah ikan sapu-sapu dikonsumsi?
Sebenarnya, ikan sapu-sapu bisa dimakan dan tidak berbahaya jika tidak mengandung merkuri dan dia hidup di lingkungan yang bersih.
Ikan sapu-sapu seperti ini adalah ikan yang dipelihara sendiri atau yang sengaja dibudidayakan untuk dijadikan bahan makanan.
Sebaliknya, ikan sapu-sapu yang berasal dari perairan yang tercemar dan polusi, dianjurkan untuk tidak dikonsumsi.
Nah, itulah fakta menarik seputar ikan sapu-sapu. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Mengapa banyak orang memelihara ikan sapu-sapu? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR