Bobo.id - Tahukah teman-teman, pada tanggal 9 Maret 2023 umat Kristiani akan merayakan Hari Paskah?
Saat membicarakan Hari Paskah, pasti kita tidak akan lupa dengan benda yang ikonik, yaitu telur.
Mengapa Paskah identik dengan telur, ya?
Sebelum kita ketahui alasan mengapa Paskah identik dengan telur, kita pahami dulu perayaan Paskah, yuk!
Hari Paskah merupakan perayaan penting dalam agama Kristen yang merayakan kebangkitan Yesus Kristus.
Perayaan Paskah diwarnai dengan ibadah gereja khusus, menghias gereja dan rumah dengan bunga-bunga dengan simbol-simbol kehidupan baru.
Saat Paskah, umat Kristiani akan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman untuk merayakan kebersamaan dan berbagi kebahagiaan.
Oh iya, Hari Paskah jatuh pada hari Minggu setelah Purnama Paschal.
Tanggal Purnama Paschal ditentukan oleh perhitungan kalender Gereja yang disebut kalender Paschal.
Oleh karena itu, tanggal Hari Paskah setiap tahunnya bisa berbeda-beda.
Nah, sudah disebut sebelumnya bahwa Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus.
Baca Juga: 5 Tradisi Unik Rayakan Paskah di Seluruh Dunia, Salah Satunya Ada yang Memasak Omelet Raksasa!
Paskah biasanya dikaitkan dengan telur, karena dalam kepercayaan Kristen telur melambangkan kebangkitan Yesus Kristus.
Selain itu, telur juga melambangkan kehidupan baru dan kesuburan.
Hal ini cocok dengan tema Paskah yang merayakan kebangkitan dan hidup baru.
Nah, itulah kenapa Paskah identik dengan telur.
Selain itu, ada juga tradisi menghias telur pada Paskah.
Acara menghias telur ini biasanya dilakukan dengan mewarnai telur dengan aneka warna atau menghiasi telur dengan berbagai motif.
Tradisi ini berasal dari zaman kuno di mana telur dianggap sebagai simbol kesuburan dan awal dari kehidupan baru di musim semi.
Selain menghias telur, banyak cara lain untuk merayakan Paskah, dan setiap budaya atau tradisi dapat memiliki cara yang berbeda untuk merayakan perayaan ini.
Tradisi saat Paskah bervariasi di seluruh dunia dan dapat berbeda-beda di antara budaya.
Namun, ada beberapa tradisi umum yang terkait dengan Paskah antara lain:
Gereja umumnya akan mengadakan ibadah khusus untuk merayakan Paskah, termasuk Misa Malam Paskah pada Sabtu malam dan Ibadah Paskah pada hari Minggu pagi.
Baca Juga: 3 Tradisi Paskah Ini Biasanya Dilakukan Saat Pekan Suci di NTT dan Kalimantan Selatan, Apa Saja, ya?
Selain itu, ada juga ibadah-ibadah lain seperti salib sepanjang jalan dan tenebrae yang dilakukan selama masa Prapaskah.
Identik dengan Paskah, telur adalah simbol penting pada perayaan Paskah yang tidak boleh ketinggalan.
Selain diwarnai dan dihias dengan beragam macam motif, beberapa negara merayakan Paskah dengan menyembunyikan telur di beberapa area agar ditemukan oleh anak-anak.
Sementara di negara lainnya, telur akan dimakan sebagai hidangan khusus pada saat Paskah.
Beberapa negara memiliki hidangan khusus yang disajikan pada saat Paskah. Berikut ini adalah beberapa hidangan khas Paskah di seluruh dunia:
Sebagian besar hidangan khas Paskah di atas dibuat dengan bahan telur, karena imej Paskah tidak bisa terlepas dari telur, teman-teman.
Di beberapa negara, tradisi membersihkan rumah dilakukan pada saat Paskah,
Hal ini sebagai simbol dari membersihkan diri dan memulai kehidupan yang baru setelah masa Paskah.
Membersihkan rumah juga simbol dari harapan untuk memiliki kehidupan yang bersih dan lebih baik.
Nah, itulah penjelasan mengapa Paskah identik dengan telur dan juga tradisi-tradisi Paskah.
Baca Juga: Kelinci dan Telur Jadi Ciri Khas Perayaan Paskah, Cari Tahu Makna di Baliknya, yuk!
----
Kuis! |
Mengapa Paskah identik dengan telur? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | History,The Spruce Eats,BBC |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR