Dilansir dari byjus.com, zat padat memiliki atom yang saling berdekatan, sehingga energi kinetiknya lebih rendah daripada dua jenis zat lainnya.
Ketika dipengaruhi oleh perubahan suhu, maka zat padat akan memuai, yang artinya bisa bertambah panjang, lebar, luas, atau mengalami penambahan volume.
Apabila zat padat menerima energi panas, gerakan partikel semakin cepat sehingga memerlukan ruangan antara partikel yang lebih besar.
Oleh karena jarak antarruang semakin besar, maka zat padat dapat mengalami apa yang disebut dengan pemuaian.
Sifat utama zat cair yaitu dapat menyesuaikan bentuk sesuai dengan di mana zat tersebut diletakkan.
Artinya, volume dan bentuk zat cair tidak bisa dipastikan dan tidak dapat dikompresi.
Partikel-partikel zat cair tersusun secara teratur, berdekatan, akan tetapi sedikit terlihat renggang.
Namun, partikel pada zat cair tidak sedekat dan serapat seperti partikel zat padat, atau masih bisa bergerak acak.
Zat cair juga dapat mengalir dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah, dan hanya memiliki satu permukaan bebas.
Gaya tarik antarmolekul zat cair lebih kecil dibandingkan dengan zat padat, sehingga zat berwujud cair tidak memiliki bentuk yang tetap.
Dengan gaya tarik yang lebih kecil, menghasilkan ruang antarmolekul zat cair lebih besar daripada ruang molekul zat padat.
Baca Juga: Apa Saja Ciri-Ciri dari Bioma? Ini Jawaban dan Penjelasan Lengkapnya
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR