Jepang ingin berkuasa atas negara-negaradi Asia, menggantikan kedudukan bangsa Eropa.
Tujuannya agar mendapatkan bahan mentah dan cadangan logistik untuk mempersiapkan perang-perang selanjutnya.
Namun, Amerika Serikat tidak tinggal diam dengan tindakan Jepang, sehingga Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang sampai akhir Perang Dunia II pada 1945.
Puncak peperangan Jepang dan Amerika Serikat yaitu ketika Sekutu berhasil menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945.
Tidak cukup dengan melakukan pengeboman kepada satu kota, Sekutu juga mengebom Kota Nagasaki di Jepang tiga hari setelahnya, yaitu 9 Agustus 1945.
Setelah mendapatkan serangan balasan bertubi-tubi, Jepang kehilangan ribuan pasukan perang.
Kota Hiroshima dan Nagasaki telah hancur, dan Jepang tidak bisa lagi berjuang untuk mengembalikan kekuasaannya.
Posisi Jepang terhimpit, sehingga akhirnya Jepang mengakui kekalahannya pada pasukan Sekutu.
Pada 14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyampaikan langsung keputusan menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu.
Meski pasukan Jepang yang masih menetap di Indonesia menyembunyikan berita kekalahan ini, salah satu tokoh Indonesia yaitu Sutan Syahrir mendengar berita tersebut.
Baca Juga: 5 Dampak Penjajahan Jepang terhadap Kehidupan Sosial Budaya di Indonesia
Oleh karena itu, Sutan Syahrir segera mengajak golongan muda untuk mendesak Soekarno agar segera memproklamasukan kemerdekaan Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR