Menurut data dari NASA, selama abad ke-21 hanya ada sekitar 3,1 persen gerhana matahari yang bersifat hibrid.
Ini sama dengan jumlah 7 dari 224 kali terjadinya gerhana matahari yang bisa disaksikan di bumi selama 100 tahun.
Sebelumnya, gerhana matahari hibrida terakhir terjadi pada 3 November 2013, sekitar kurang dari 10 tahun lalu.
Namun, gerhana matahari hibrida hanya terlihat sebagai gerhana total dan tidak bisa terlihat di Indonesia, melainkan wilayah Afrika.
Dilansir dari Kompas.com, Indonesia hanya akan dilalui jalur gerhana Matahari total, tidak dengan gerhana Matahari cincin.
Diketahui bahwa gerhana Matahari cincin nantinya akan lewat dan hanya bisa diamati di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Lokasi terbaik di jalur gerhana Matahari total adalah Timor Leste, Biak, Papua, dan juga Pulau Kisar, Ambon, teman-teman.
Khusus fenomena gerhana matahari total, puncak gerhana total dapat disaksikan pada jam dan wilayah berikut ini:
Baca Juga: Sangat Langka, Gerhana Matahari Hibrida Akan Terlihat dari Indonesia pada 20 April Mendatang
Bagi teman-teman yang berada di luar wilayah itu, jangan khawatir, sebab kita masih bisa menyaksikan gerhana Matahari sebagian.
Hampir seluruh kota besar di Indonesia akan merasakan gerhana Matahari sebagian dengan waktu yang berbeda-beda.
Misalnya di Jakarta, gerhana akan berlangsung selama dua jam 37 menit, mulai pukul 09.29.33 Waktu Indonesia Barat.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Kompas.com,space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR