Menurut teori ini, perasaan geli dapat membantu kita memperkuat kontrol diri dan mengatasi kecemasan atau stres.
Ketika kita digelitik, refleks ketawa dan gerakan dapat membuat kita merasa lebih santa.
Hal itu akan membantu mengurangi stres dan kecemasan yang kita rasakan.
Ada juga teori lain, yaitu teori rangsangan dan adaptasi yang juga menjadi alasan adanya rasa geli saat digelitik orang lain.
Pada teori ini, perasaan geli dapat terjadi ketika tubuh kita menerima rangsangan yang tidak biasa atau tidak terduga.
Tubuh kita secara alami mencoba untuk menyesuaikan diri dengan rangsangan tersebut.
Penyesuaian dilakukan dengan munculnya rasa geli dari rangsangan yang diterima.
Hal ini yang menjelaskan mengapa perasaan geli lebih kuat saat kita digelitik di daerah-daerah yang jarang terkena rangsangan, seperti di bawah ketiak atau di belakang lutut.
Adanya banyak teori memang menjelaskan belum ditemukan alasan pasti penyebab munculnya rasa geli saat digelitik orang lain.
Tapi dari semua teori, kita bisa tahu kalau rasa geli adalah sebuah respons dari tubuh atas sentuhan yang diperoleh.
Sentuhan yang menyebabkan rasa geli biasnya adalah area yang sensitif, seperti telapak kaki, ketiak, leher, perut, dan jari tangan serta kaki.
Baca Juga: Mengapa Jari Tangan Pucat dan Keriput Setelah Terkena Air Terlalu Lama? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR