Kesadaran itu berkaitan dengan problema dan kebutuhan keluarga serta cara efektif untuk memenuhi kebutuhan keluarga itu.
Hal ini pun terus berlanjut hingga pada 1985, Majelis Umum PBB diundang oleh Dewan agar memuat agenda tentang keluarga.
Hal ini bertujuan supaya nantinya Majelis Umum bisa mempertimbangkan berbagai isu keluarga.
Menindaklanjuti hal itu, Majelis Umum pun mengadakan sidang agar para anggota bisa memberikan pendapatnya.
Akhirnya pada tanggal 9 Desember 1989, Majelis Umum mengumumkan adanya Hari Keluarga Internasional.
Setelah itu, pada tahun 1993, Majelis Umum memutuskan setiap tanggal 15 Mei harus diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional.
Hari Keluarga Internasional 2023 mengangkat tema "Keluarga dan Perubahan Demografi". Apa maksudnya?
Tema ini bertujuan untuk meningkatkan rasa perhatian masyarakat mengenai perubahan demografi dan dampaknya pada keluarga.
Dilansir dari laman resmi PBB, populasi sudah mencapai 8 miliar pada akhir tahun 2022 dan akan terus tumbuh.
Pertumbuhan penduduk yang masif ini memicu kekhawatiran tentang urbanisasi berkelanjutan dan perubahan iklim.
Tak hanya itu, pertumbuhan penduduk nantinya juga akan memengaruhi kehidupan dan kesejahteraan para keluarga.
Baca Juga: 15 Mei Diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional, Bagaimana Sejarahnya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR