Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan istilah "darah biru".
Istilah "darah biru" sering digunakan untuk menyebut keluarga bangsawan.
Keluarga bangsawan sebuah keluarga yang memiliki status sosial, kekayaan, dan kekuasaan yang tinggi dalam masyarakat.
Istilah ini lebih banyak digunakan pada sistem monarki atau sistem aristokrasi.
Selain itu, keluarga bangsawan memiliki gelar kebangsawanan dan sering kali memiliki hak istimewa, kekuasaan politik, dan akses ke sumber daya ekonomi yang luas.
Lalu dari mana asal istilah "darah biru" digunakan untuk menyebut keluarga bangsawan?
Kalau teman-teman penasaran, simak penjelasan berikut ini, yuk!
Asal Usul Istilah "Darah Biru" Digunakan
Darah biru adalah sebuah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang bangsawan atau keluarga kerajaan.
Istilah ini merujuk pada anggapan bahwa darah bangsawan atau keluarga kerajaan memiliki warna biru, sedangkan darah rakyat biasa memiliki warna merah.
Sejarah istilah "darah biru" dapat ditelusuri kembali ke beberapa abad yang lalu.
Baca Juga: Ternyata Pernah Bercita-cita Jadi Penari Balet, Ini 7 Fakta tentang Lady Diana
Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal mula istilah ini, ada beberapa teori yang beredar mengenai asal-usulnya.
Salah satu teori yang populer adalah bahwa warna biru digunakan untuk menggambarkan warna kulit bangsawan yang pucat.
Pada zaman dahulu, para bangsawan sering menghindari terpapar sinar matahari secara langsung dan lebih sering tinggal di dalam ruangan.
Karena minimnya paparan sinar matahari, kulit mereka menjadi pucat dan tampak biru.
Selain itu, ada teori lain yang menyebut bahwa konsep "darah biru" berkaitan dengan sistem kasta pada masyarakat di masa lalu.
Di banyak negara, sistem kasta mengatur masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial yang berbeda.
Kelas atas, yang terdiri dari bangsawan dan keluarga kerajaan, dianggap sebagai kelas yang paling tinggi dan memiliki hak istimewa.
Konsep darah biru menjadi semacam justifikasi atau pengakuan untuk membenarkan posisi dan hak istimewa kelas atas tersebut.
Populernya Istilah "Darah Biru"
Istilah "darah biru" memang sudah ada sejak zaman dulu dan digunakan untuk menyebut keluarga bangsawan.
Penggunaan istilah ini juga lebih banyak digunakan pada masa kerajaan atau monarki.
Tapi kenapa istilah ini masih terkenal hingga saat ini?
Ternyata istilah ini tetap populer berkat berbagai karya sastra yang dibaca masyarakat dari masa ke masa.
Dalam karya sastra, "darah biru" menjadi metafora yang melambangkan status sosial tinggi dan keturunan bangsawan.
Berbagai karya sastra seperti dongeng, puisi, dan novel, sering menggunakan istilah ini.
Kemudian, secara bertahap, darah biru menjadi simbol yang melambangkan keanggunan, kekuasaan, dan keturunan bangsawan.
Meski menjadi istilah yang banyak digunakan, tapi teman-teman harus tahu kalau konsep ini hanya mitos saja.
Tidak ada dasar ilmiah yang mendukung kalau seorang bangsawan memiliki darah yang berwarna biru.
Bahkan tidak ada dasar ilmiah yang menjelaskan bahwa darah bangsawan berbeda dengan darah orang biasa, ya.
Jadi, sekarang ini, istilah "darah biru" hanya digunakan sebagai metafora untuk melambangkan status sosial dan keturunan bangsawan saja.
Meski begitu, teman-teman tidak boleh menilai seseorang dari status sosialnya, ya.
Setiap orang layak untuk dihormati dan dinilai dari kemampuan serta kepribadiannya.
Baca Juga: Mengenal Paes, Riasan Tradisional Indonesia di Dahi Putri Bangsawan
Itu sejarah dari munculnya istilah "darah biru" yang merujuk pada keluarga bangsawan khususnya pada masa monarki.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan bangsawan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR