Namun, jauh sebelum itu, sebenarnya masyarakat yang hidup pada era Kekaisaran Romawi sudah mengenal tentang pertunjukan musik.
Pada masa tersebut, konser sering kali terkait dengan upacara keagamaan atau acara istana.
Memasuki abad pertengahan, konser musik sempat menjadi bagian dalam ibadah gereja dan masih digunakan dalam perayaan khusus di istana.
Kemudian, setelah abad ke-14, konser musik yang menampilkan musik instrumental dan vokal semakin populer.
Bersamaan dengan itu, mulai terbentuklah orkestra dan paduan suara untuk menghibur banyak orang.
Tiga abad berjalan, yaitu pada akhir abad ke-17, konser musik menjadi sering diselenggarakan untuk kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan.
Pada masa itulah, Johann Sebastian Bach dan Antonio Vivaldi menghasilkan karya-karya penting untuk konser.
Namun, karena banyak masyarakat umum juga menyukai pertunjukan ini, maka konser musik kembali dibuka untuk umum.
Adapun musik yang berkembang di masyarakat kala itu adalah musik klasik, yang dipopulerkan Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.
Akhirnya, pada abad ke-19, konser musik mencapai puncak popularitasnya, teman-teman.
Konser orkestra dan opera yang spektakuler digelar di gedung konser terkenal, seperti Musikverein di Wina dan Royal Albert Hall di London.
Baca Juga: Sejarah Musik di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Hindu-Buddha
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR