Pada fase positif, air yang lebih hangat akan terkumpul di dekat Samudra Hindia bagian timur, tepatnya di lepas pantai Indonesia.
Sementara itu, air yang lebih dingin akan berkumpul di Samudra Hindia bagian barat, tepatnya di lepas pantai Afrika.
Fase positif IOD memicu terjadinya curah hujan rendah di Afrika timur, India, sebagian Asia Tenggara, sekaligus curah hujan tinggi di wilayah Samudra Hindia barat.
Sebaliknya, pada fase negatif, suhu akan melemah, sehinga bagian Samudra Hindia barat lebih hangat dan Samudra Hindia timur lebih dingin.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena El Niño dan Indian Ocean Dipole menyebabkan wilayah Indonesia mengalami curah hujan rendah dan kering.
Dampaknya bagi Indonesia
Seperti yang dijelaskan di atas, adanya fenomena IOD dapat menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah Indonesia.
Menurut BMKG, wilayah yang masuk kategori curah hujan rendah akibat fenomena alam IOD ini yakni sebagai berikut.
- Sumatra, mencakup Aceh dan Lampung.
- Jawa, mencakup Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur.
- Bali
Baca Juga: Ada Fenomena Alam Awan Berbentuk Gelombang Tsunami, Apakah Berbahaya?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR