Pada awalnya, makanan akan masuk ke mulut untuk kita kunyah, sehingga air liur dapat memudahkan proses penghancuran makanan.
Air liur juga akan menghasilkan enzim amilase untuk mengolah karbohidrat menjadi glukosa dan energi.
Setelah makanan ditelan, jaringan epiglotis akan menutup saluran trakea, sehingga makanan bisa masuk melewati kerongkongan.
Menurut National Geographic Kids, ternyata makanan kita melakukan perjalanan di kerongkongan selama 4 hingga 8 detik, sebelum akhirnya sampai ke lambung.
Di lambung, makanan akan bercampur dengan enzim pencernaan untuk dihaluskan dan dipecah menjadi molekul yang lebih kecil dan cair.
Dengan kondisi seperti inilah, nutrisi dari makanan dapat diserap lebih mudah oleh usus.
Setelah dicerna dengan tuntas oleh lambung, maka makanan didorong agar bergerak ke usus halus.
Dilansir dari Alodokter.com, ada beberapa tempat yang berperan dalam penyerapan nutrisi.
Setelah mengalami pencernaan di dalam lambung, makanan yang kita telan akan menjadi cairan kental bernama kimus.
Kimus ini akan didorong oleh lambung menuju ke bagian selanjutnya yaitu usus halus, di mana kimus akan diserap nutrisinya.
Di usus halus, kimus akan akan diserap seluruh nutrisi dan gizi yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Jaringan Otot dan Fungsinya, Materi IPA
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR