Jika merasa anak-anaknya mendapat ancaman, induk watusi bisa menunjukkan perilaku agresif sebagai bentuk perlindungan.
Diketahui, bahwa induk watusi akan balik menyerang dengan menggelengkan kepala, menginjak-injak kaki atau menyeruduk dengan tanduk mereka.
Induk watusi juga berperan dalam mengajar anak-anak mereka tentang lingkungan dan bahaya yang mungkin mereka hadapi.
4. Jadi Simbol Kekayaan di Afrika
Tak hanya habitatnya saja yang di Afrika, ternyata watusi ini juga menjadi simbol kekayaan bagi masyarakat Afrika, lo.
Masyarakat menghargai dan menghormati hewan ini, dan kepemilikan Watusi oleh seseorang menunjukkan kemampuan finansial yang kuat.
Semakin banyak watusi yang dimiliki oleh seseorang, maka semakin kaya seseorang itu di mata masyarakat sekitarnya.
Sama seperti emas, sapi ini memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat ditukarkan dengan barang lain yang setara harganya.
5. Watusi Bukan Sapi Perah
Biasanya, sapi yang sering kita lihat di perternakan, dimanfaatkan untuk diambil susunya dengan cara diperah.
Namun itu tidak berlaku bagi watusi. Sebab, watusi hanya menghasilkan susu sedikit, hanya kurang dari 1 liter sehari.
Baca Juga: Beruang Kutub dijuluki Hewan Soliter, Mengapa? Ini Fakta Menariknya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR