Bobo.id - Ketika sedang musim dingin atau salju di luar negeri, kita akan melihat banyak yang membuat boneka salju.
Yap, salju umumnya akan terlihat indah ketika sudah ada sentuhan tangan manusia. Tapi ternyata ada juga yang alami.
Saat musim dingin, terlihat ada kumpulan es berbentuk bilah tipis yang runcing. Bilah-bilah es itu mengarah ke atas.
Bilah esnya tidak sama semua, tingginya bervariasi, mulai dari beberapa sentimeter sampai yang tingginya 5 meter!
Fenomena alam itu disebut dengan penitentes. Apa itu dan bagaimana bisa terjadi, ya? Simak informasi ini, yuk!
Apa Itu Fenomena Penitentes?
Penitentes adalah fenomena alam yang terjadi di daerah pegunungan dengan kondisi khusus, seperti pegunungan Andes.
Bilah es itu terjadi di ketinggian 3.000-5.000 meter, antara Chili dan Argentina. Di sana suhu embunnya di bawah titik beku.
Penitentes bisa juga disebut sebagai formasi es yang unik dan menarik. Mereka terbentuk di permukaan salju dan es.
Fenomena bilah es ini memiliki penampilan yang menyerupai kelompok orang yang sedang berlutut dalam doa.
Hal ini membuat namanya berasal dari kata 'penitent' dalam bahasa Spanyol yang berarti orang yang melakukan tobat.
Baca Juga: Ada Fenomena Alam Gelembung Beku di Danau Abraham Saat Musim Dingin, Apa Itu?
Penitentes ada yang meliputi tanah yang luas, hingga seperti hutan es. Ada juga yang luasnya hanya beberapa meter persegi saja.
Penitentes terbentuk karena kombinasi beberapa faktor. Pertama, mereka terbentuk di iklim yang kering.
Kedua, terdapat paparan sinar Matahari yang intens di daerah itu sehingga es di permukaan mencair secara langsung.
Nah, es yang mencair ini langsung berubah menjadi uap air melalui proses yang kemudian disebut sebagai sublimasi.
Melewati Proses Sublimasi
Proses sublimasi terjadi dengan cepat pada permukaan salju atau es yang tegak lurus terhadap sinar Matahari.
Akibatnya, bagian permukaan es yang terpapar sinar Matahari langsung menguap dan mengurangi tingkat kelembaban.
Namun, ketika es yang tidak terpapar sinar Matahari itu mencair, maka air cair itu akan mengalir. Hmm, kemana ya?
Yap, air cair itu mengalir ke daerah dengan kelembaban yang lebih rendah dan membeku lagi di sana.
Proses ini berlanjut selama musim panas, dengan es yang terus mencair dan membeku di daerah yang tak terpapar Matahari.
Akibatnya, terbentuklah formasi penitentes yang unik, dengan puncak-puncak es yang menjulang tinggi ke atas.
Baca Juga: Misterius, Ada Fenomena Alam Es Bernyanyi di Antartika, Apa Penyebabnya?
Dampak Fenomena Alam Penitentes
Penitentes bisa memiliki dampak signifikan, baik terhadap lingkungan sekitarnya maupun terhadap aktivitas manusia.
Penitentes dapat memengaruhi sirkulasi udara di sekitarnya. Formasi es yang tinggi dapat menghambat aliran angin.
Hal ini menyebabkan turbulensi udara yang berdampak pada pola cuaca setempat dan memengaruhi iklim mikro.
Selain perubahan sirkulasi udara, penitentes ternyata juga dapat memengaruhi aliran air di pegunungan, lo.
Ketika es mencair dan membeku, air cair yang dihasilkan dapat mengalir ke lembah atau sungai di bawahnya.
Ini dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk hewan, tumbuhan, dan manusia yang bergantung pada sumber air tersebut.
Meski ada dampak negatif yang terkait dengan penitentes, formasi es yang unik ini juga dapat menjadi daya tarik wisata.
Keindahan alam yang menarik dan keunikan penitentes dapat menarik pengunjung yang tertarik untuk melihat.
Artinya, adanya fenomena alam ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi daerah setempat melalui pariwisata.
O iya, sampai sekarang, fenomena alam penitentes ini masih menjadi objek penelitian dan pengamatan lebih lanjut.
Baca Juga: Fenomena Alam Polynya Membentuk Pemandangan Unik di Kutub Utara
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Di mana terjadi fenomena penitentes? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR