Bobo.id - Ketika terjadi hujan deras, maka kilat petir dan guntur menjadi fenomena alam yang biasa terjadi.
Keduanya merupakan dua fenomena alam yang tidak bisa dipisahkan. Kalau ada kilat, maka biasanya akan ada guntur.
Meski begitu, keduanya tidak datang bersamaan. Fenomena ini akan diawali dengan munculnya kilat petir.
Saat ada kilat, maka banyak dari antara kita yang reflek menutup telinga untuk berjaga-jaga ada suara guntur yang keras.
Hmm, kira-kira kenapa kilat muncul lebih dulu daripada suara guntur, meski keduanya berasal dari peristiwa yang sama, ya?
Apa Itu Kilat dan Guntur?
Sebelum mengetahui kenapa petir muncul lebih dulu dibandingkan suara guntur, cari tahu apa itu kilat dan guntur, yuk!
Kilat adalah cahaya yang tiba-tiba dan kuat, dihasilkan oleh pelepasan listrik besar dalam atmosfer. Biasa terjadi saat badai petir.
Saat proses ini terjadi, udara di sekitar mendapatkan pemanasan mendadak yang membuat cahaya terang dan silau.
Kilat menghasilkan cahaya yang intens, tampak dalam berbagai warna, dan berlangsung hanya dalam hitungan sepersekian detik.
Setiap tahunnya diperkirakan Bumi mengalami sekitar 2.000 kilat petir yang menyambar pada setiap detiknya.
Baca Juga: Fenomena Alam Aneh di Pasifik, Ada Tempat Bernama Pulau Plastik, Kenapa?
Nah, kalau guntur adalah suara yang dihasilkan oleh kilatan petir yang menyebabkan pemanasan mendadak.
Setelah kilat menyambar, suara ini merambat melalui udara dan mencapai pendengaran sebagai suara gemuruh kuat.
Perbedaan Kecepatan Cahaya dan Suara
Alasan pertama kenapa petir datang lebih dulu dibandingkan guntur adalah perbedaan kecepatan rambatannya.
Cahaya kilat adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang mencakup gelombang radio, sinar-X, dan cahaya tampak.
Cahaya memiliki kecepatan sekitar 299.792 kilometer per detik dalam kondisi vakum, seperti di ruang angkasa.
Ketika kilat terjadi, maka cahayanya akan mencapai mata kita hampir secara instan dalam hitungan sepersekian detik.
Guntur adalah suara yang dihasilkan oleh pemanasan mendadak yang terjadi setelah kilatan petir menyambar.
Setelah terjadinya kilat, udara di sekitarnya mengalami pemanasan yang sangat cepat, menyebabkan ekspansi dan kontraksi.
Ekspansi dan kontraksi udara ini menciptakan gelombang suara yang merambat melalui udara.
Namun perlu diingat, suara adalah gelombang mekanik yang memerlukan medium untuk merambat, teman-teman.
Baca Juga: Mengenal Milky Sea, Fenomena Alam Langka saat Air Laut Jadi Bercahaya
Suara merambat melalui udara, air, atau bahan lain dengan kecepatan sekitar 343 meter per detik pada suhu 20 derajat celcius.
Kecepatan yang berbeda ini membuat cahaya petir dan suara guntur sampai ke Bumi di waktu yang tidak bersamaan.
O iya, waktu yang diperlukan oleh suara untuk mencapai pendengaran kita tergantung pada jaraknya dari kilatan petir.
Suara Guntur Bisa Kuat atau Lemah
Setelah petir muncul dan disusul dengan guntur, kita bisa mendengar suaranya bervariasi. Bisa kuat atau lemah.
Ternyata, intensitas suara guntur ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk jarak antara petir dan pendengar.
Semakin dekat dengan kilatan petir, maka semakin keras dan menggelegar suara guntur yang terdengar.
Jika petir yang terjadi memiliki kekuatan besar, maka suara guntur yang dihasilkan juga dapat lebih besar.
Keadaan atmosfer di sekitar, termasuk kelembaban udara juga dapat memengaruhi intensitas suara guntur, lo.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa intensitas suara guntur juga dapat terpengaruh oleh faktor individu.
O iya, kalau ada badai petir, segera cari tempat berlindung di dalam gedung atau kendaraan yang aman, ya. Hindari tempat terbuka.
Baca Juga: Palung Mariana Termasuk dalam Daftar Fenomena Alam Paling Aneh, Apa Alasannya?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan petir? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR