Saat berkembang biak, kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada bagian bawah daun, dengan menempelkannya menggunakan zat perekat dari sang induk.
Hal itu dilakukan untuk melindungi telur-telur dari pemangsa.
Seekor kupu-kupu bisa bertelur dengan jumlah yang tidak pasti, atau sekitar 30 butir.
Sedangkan selama hidupnya, seekor kupu-kupu bisa bertelur sebanyak 100-200 butir.
Selain bisa merekat dengan baik di bawah daun, telur kupu-kupu juga cukup kuat untuk bertahan di cuaca panas ataupun dingin.
Telur-telur yang ada di bawah daun akan tumbuh hingga siap menetas menjadi ulat.
Ulat atau larva ini akan memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda setiap jenisnya.
Bentuk dan ukuran ini akan sesuai dengan induk atau jenisnya.
Ulat dari telur kupu-kupu akan memiliki cara bertahan hidup dengan adanya racun di dalam tubuhnya.
Racun itu akan bekerja dengan membuat gatal serta alergi pada kulit hewan atau manusia yang mengganggunya.
Baca Juga: Tahapan Pertumbuhan Ayam Sebagai Makhluk Hidup, Materi Kelas 3 SD
Bahkan racun tersebut juga bisa jadi mematikan untuk beberapa jenis serangga, termasuk serangga yang memiliki ukuran 10 kali lebih besar dari tubuh ulat.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR