Proses kompaksi ini menghilangkan sejumlah udara di dalam salju, mengubahnya menjadi es yang padat.
Lama kelamaan, tekanan semakin besar sehingga bisa mengubah salju itu menjadi es glasial yang padat.
Dengan menumpuknya es, tekanan dan gravitasi menyebabkan es glasial mengalir perlahan seperti cairan kental.
Proses ini membentuk aliran gletser yang terdiri dari lapisan-lapisan es yang bergerak bersama-sama.
Aliran gletser ini dapat menciptakan cekungan dalam dan timbunan besar yang memadatkan es di bawahnya.
Seiring dengan pergerakan aliran gletser, bagian-bagian dari tepi gletser yang menyentuh air mulai mematah dan terlepas.
Potongan-potongan es yang terlepas dari gletser akan mengapung di lautan membentuk gunung es mengapung.
Sebagian besar massa es terendam di bawah permukaan laut menciptakan penampilan yang jauh lebih besar.
Gunung es memainkan peran penting dalam ekosistem di wilayah-wilayah kutub dan perairan dingin lain.
Ternyata, gunung es yang mengapung itu menyediakan tempat berlindung sementara bagi organisme laut.
Burung laut, mamalia laut, serta plankton sering mencari perlindungan di antara celah dan retakan gunung.
Baca Juga: Fenomena Alam Menakjubkan, Ini 5 Meteor Terbesar yang Jatuh ke Bumi
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR