Bobo.id - Apakah teman-teman tahu bagaimana pandangan para pendiri bangsa terhadap negara merdeka?
Pada materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 10 SMA, kita akan belajar tentang negara merdeka.
Pada awal tahun 1945, akhirnya Jepang sebagai bangsa yang menjajah Indonesia, posisinya semakin terjepit sekutu.
Hal ini mendorong terbentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pembentukan BPUPKI adalah upaya menarik hati rakyat Indonesia agar bisa membantu Jepang melawan sekutu.
Tujuan BPUPKI dibentuk adalah menyelidiki hal-hal penting menyangkut pembentukan negara Indonesia merdeka.
Selama terbentuknya, BPUPKI mengadakan dua kali sidang. Sidang pertama membahas dasar negara Indonesia merdeka.
Di awal sidang, tidak ada yang memberi jawaban tentang negara merdeka karena khawatir menimbulkan debat panjang.
Namun, para pendiri bangsa, Moh. Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno mencoba merumuskan dasar negara merdeka.
Lalu, bagaimana pandangan ketiga para pendiri bangsa itu terhadap negara merdeka dan apa perbedaannya? Simak, yuk!
Mohammad Yamin merupakan orang pertama yang menyampaikan rumusan dasar negara, yakni pada 29 Mei 1945.
Baca Juga: Nilai Juang Para Pendiri Negara dalam Merumuskan Pancasila, Materi PPKn
Bersumber dari Kompas.com, pada saat itu, Mohammad Yamin berpidato selama 20 menit terkait dasar negara.
Menurut pandangan Moh. Yamin, negara merdeka harus didasarkan pada peradaban bangsa Indonesia sendiri.
Ini artinya, sebagai sebuah negara merdeka, Indonesia tidak boleh meniru suatu tata susunan dari negara lain.
Beliau juga berpendapat kalau negara yang akan dibentuk terdiri dari rakyat dalam suatu Republik Indonesia.
Negara akan dikepalai oleh seorang kepala negara pilihan dan dijalankan sebagai pusat oleh kementerian yang ada.
Mohammad Yamin juga percaya bahwa suatu negara yang merdeka harus memiliki kedaulatan dan keadilan.
Tetapi pandangannya lebih menekankan pada pentingnya identitas nasional melalui bahasa Indonesia.
Pada intinya, Mohammad Yamin berpandangan bahwa dasar negara merdeka adalah susunan pemerintah dan penduduk.
Dalam sidang pertama BPUPKI, Soepomo mendapat kesempatan menyampaikan usulan dasar negara pada 31 Mei 1945.
Soepomo menyampaikan pidato yang cukup panjang dan sangat luas, termasuk menyangkut hubungan dengan agama.
Tokoh yang berperan dalam perumusan UUD 1945 ini memberi penekanan pada struktur pemerintahan yang kuat.
Baca Juga: Sejarah Rumusan Dasar Negara hingga Menjadi Pancasila, Materi PPKn
Pandangannya mengarah pada perlunya sistem pemerintahan dengan kekuasaan yang terpusat pada presiden.
Baginya, struktur pemerintahan yang stabil adalah kunci untuk menjaga persatuan dan kesejahteraan rakyat.
Soepomo juga menyampaikan pendapatnya bahwa negara merdeka Indonesia harus berdasar pada negara integralistik.
Dalam negara integralistik, pemerintah adalah pusat kekuasaan yang dapat memaksa kepatuhan warga negara.
Sementara itu, Ir. Soekarno mendapat kesempatan menyampaikan rumusan dasar negaranya pada 1 Juni 1945.
Dalam pidatonya, Ir. Soekarno menyampaikan usulan tentang dasar yang akan dijadikan dasar dalam Indonesia merdeka.
Soekarno memberikan rumusan tentang dasar nagara yang dapat diringkas dalam lima poin. Mulai kebangsaan hingga Ketuhanan.
Pada akhir pidatonya, Soekarno mengatakan kalau kelima sila itu bisa jadi trisila, yakni nasionalisme, demokrasi, dan ketuhanan.
Tiga sila itu dapat disingkat lagi menjadi satu sila atau ekasila, yang inti besarnya menyangkut hal gotong royong.
Ir. Soekarno menjadi tokoh yang menyatakan Pancasila sebagai dasar negara untuk kali pertama di sidang BPUPKI.
Nah, itulah penjelasan pandangan para pendiri bangsa terhadap negara merdeka. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: 5 Usulan Dasar Negara yang Disampaikan Oleh Soepomo, Materi PPKn
----
Kuis! |
Apa tujuan pembentukan BPUPKI? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR