Bobo.id - Pada minggu ini, akan ada pemandangan menarik di langit malam.
Tepat pada tanggal 27 Agustus malam, Saturnus akan berada tepat di seberang Matahari, sehingga planet tersebut akan terlihat hampir sepanjang malam.
Bersumber dari In The Sky, Saturnus mencapai titik tertinggi di langit sekitar tengah malam.
Beruntungnya, fenomena langit tersebut bisa terlihat dari Jakarta, sekitar pukul 18.33 sampai 05.15, teman-teman.
Akibat dari posisi ini, Planet Saturnus akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi.
Sehingga menyebabkan permukaan Planet Saturnus lebih terang dan lebih besar dari waktu lainnya, karena diterangi Matahari.
Kita bisa melihat pemandangan Saturnus beserta cincinnya yang populer dengan menggunakan teleskop berukuran sedang atau besar.
Bagaimana Proses Terjadinya?
Teman-teman tentu mengetahui bahwa semua planet dalam Galaksi Bima Sakti melakukan rotasi dan revolusi terhadap Matahari.
Artinya, pada suatu waktu, tentu planet lain dapat berdekatan dengan Bumi.
Inilah yang akan terjadi pada tanggal 27 Agustus mendatang, yakni Saturnus berada di hadapan Matahari, sementara Bumi berada di tengahnya.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Ada 2 Galaksi yang Bertabrakan? Ini Penjelasannya
Jika diurutkan berdasarkan jarak yang paling dekat dengan matahari, maka urutannya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Ketika Saturnus berdekatan dengan Bumi, maka dapat menyebabkan pemandangan planet yang besar dan terang.
Tidak hanya terjadi pada bulan Agustus, diperkirakan Saturnus akan tetap terlihat di langit malam hingga Februari 2024.
Jika ingin melihat pemandangan Saturnus, teman-teman dapat melihatnya secara langsung di langit malam maupun menggunakan alat optik.
Saturnus akan tampak seperti bola terang yang tidak berkedip-kedip di langit malam.
Namun, ketika teman-teman memilih melihat Saturnus menggunakan teleskop, maka cincinnya juga akan tampak jelas.
Fakta Menarik Saturnus
Planet Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter, yang volumenya 755 kali lebih besar dari Bumi, dengan diameter 120.536 km.
Ini terjadi karena sebagian besar permukaan Saturnus terbuat dari gas helium, bukan batuan yang bisa dipijaki.
Sementara itu, cincin Saturnus yang terkenal indah terdiri dari potongan-potongan es, debu, dan batu yang terbentuk dengan cara unik.
Beberapa ukuran batuan di cincin Saturnus bisa lebih besar daripada gedung tinggi di Bumi, sementara butiran lainnya hanya sekitar satu kilometer.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bintik Gelap di Permukaan Planet Neptunus, Apa Itu?
Bagian cincin pada Saturnus bisa disebut satu-satunya yang unik, karena terlihat besar, masif, dan sangat terang.
Ilmuwan yang berusaha mencari tahu fakta terbentuknya cincin Saturnus cenderung mengelompokkan teori mereka menjadi dua kubu.
Kubu pertama percaya bahwa cincin Saturnus adalah primordial, yang terbentuk bersama dengan planetnya sekitar empat miliar tahun yang lalu.
Kubu kedua berteori cincin Saturnus jauh lebih muda beberapa ratus juta tahun daripada planetnya sendiri.
Bersumber dari NASA, cincin Saturnus termasuk besar karena lebarnya setara dengan jarak perjalanan dari Bumi ke Bulan.
Meski lebar, cincin Saturnus hanya memiliki ketebalan sekitar kurang dari satu kilometer.
Menurut data dari penelitian ilmuwan, cincin Saturnus membentang sekitar 270.000 kilometer lebih dengan ketebalan 900 sentimeter.
----
Kuis! |
Apakah Saturnus bisa terlihat dari Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR