Bobo.id - Teman-teman bisa menemukan tanah dengan mudah karena merupakan bagian dari kerak bumi tempat kita berpijak.
Namun, tahukah kalau tanah terdiri dari beberapa jenis yang berbeda-beda?
Tanah yang ada di sekitar kita bisa dibedakan berdasarkan ukuran, bahan, dan proses pembentukannya.
Setiap jenisnya tentu akan memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga kegunaannya juga berbeda.
kali ini, teman-teman akan mengenal beberapa jenis tanah yang dibedakan berdasarkan bahan dan proses pembentukannya.
Simak penjelasan berikut ini, yuk!
Ada beberapa jenis tanah yang bisa dipelajari berdasarkan bahan dan proses pembentukannya.
Berikut akan dijelaskan tentang ketujuh jenis tanah tersebut.
Jenis tanah pertama adalah tanah aluvial yang bisa ditemukan di sepanjang aliran sungai.
Tanah ini terbentuk dari endapan lumpur yang terbawa oleh aliran air sedikit demi sedikit.
Baca Juga: Terlihat Sama Tumbuh di Bawah Tanah, Ini Perbedaan Umbi Lapis, Umbi Batang, dan Umbi Akar
Jenis tanah ini punya sifat yang sangat dipengaruhi oleh material yang ada di sungai tempatnya berada.
Ciri lain dari tanah ini adalah bertekstur lembut sehingga sangat cocok untuk kegiatan pertanian.
Ada juga jenis tanah humus yang terbentuk dari pelapukan ranting, daun, atau bagian tumbuhan lainnya.
Jenis tanah ini punya unsur hara dan mineral yang sangat tinggi, lo.
Sehingga termasuk jenis tanah subur yang sangat cocok untuk kegiatan bercocok tanam.
Ciri dari jenis tanah ini adalah memiliki wara gelap antara cokelat tua hingga hitam.
Selain itu, pada tanah ini juga akan tampak bintik putih di permukaannya.
Jenis tanah lainnya adalah tanah kapur yang disebut sangat berbeda dari tanah humus.
Tanah kapur tidak punya unsur hara sehingga termasuk jenis tanah yang tidak subur.
Jenis ini terbentuk dari pelapukan batuan kapur yang memang tidak punya kandungan unsur hara.
Ciri lainnya dari jenis tanah ini adalah lapisan tanah di atas kapur sangat tipis dan tidak bisa menyerap air.
Baca Juga: Fenomena Alam Tanah Hitam Pekat di Hutan Amazon, Apa Namanya?
Ada juga tanah vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi.
Umumnya jenis tanah ini punya tingkat kesuburan yang sangat baik.
Karena itu, tidak mengherankan bila tanah di sekitar pegunungan berapi banyak ditumbuhi tanaman.
Teman-teman juga bisa menemukan tanah pasir yang merupakan tanah dari pelapukan batuan pasir.
Jenis tanah ini banyak ditemukan di pantai atau daerah kepulauan.
Ciri dari jenis tanah pasir adalah mudah dilalui air karena sifatnya yang porous (berpori).
Karena mudah dilalui air, jenis tanah ini justru kurang mengandung air.
Jadi, tanah ini tidak cocok untuk kegiatan pertanian karena kurang subur dan tidak mengandung air.
Ada juga jenis tanah gambut atau dikenal juga dengan nama tanah organosol.
Jenis tanah ini terbentuk dari bahan organik hutan atau rumput yang mengalami pelapukan.
Meski berasal dari tumbuhan, tanah gambut tidak punya banyak unsur hara.
Baca Juga: Mengenal Fungsi dan Sifat Akar pada Tumbuhan, Materi Biologi
Karenanya, jenis tanah ini tidak cukup subur untuk kegiatan pertanian.
Bahkan jenis tanah ini tidak cocok untuk perkebunan karena punya kandungan asam yang tinggi.
Tanah laterit adalah tanah dari unsur hara yang hilang dalam tanah akibat erosi.
Ciri dari tanah ini adalah punya warna merah bata dan mengandung zat besi serta alumunium.
Karena kandungannya itu, jenis tanah ini kurang cocok untuk kegiatan pertanian maupun perkebunan.
Nah, itu tujuh jenis tanah yang bisa teman-teman pelajari dan mungkin bisa ditemukan di sekitar tempat tinggal.
----
Kuis! |
Beradsarkan apa saja tanah bisa dikategorikan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR