Beragam organisme laut ini tinggal dengan aman dan nyaman di habitat alaminya.
Oleh karena itu, keberagaman hayati ini harus dijaga untuk menghindari perusakan ekosistem secara sengaja maupun tidak disengaja.
Di Great Barrier Reef juga hidup karang keras kecil yang ukurannya tidak lebih besar dari kuku jari tangan.
Meski setiap waktu, ada banyak karang yang mati, kerangka karang yang terbuat dari batu kapur akan bertumpuk membentuk batuan dasar terumbu.
Terumbu karang sebenarnya hanya tumbuh sekitar 1,3 sentimeter per tahun, namun dapat menghasilkan terumbu karang yang paling megah setelah jutaan tahun.
Karang-karang di Great Barrier Reef memancarkan berbagai warna, mulai dari biru laut, hijau, kuning, hingga merah dan ungu.
Warna-warna ini berasal dari pigmen yang dihasilkan oleh alga simbiotik yang hidup di dalam jaringan karang.
Selain terumbu karang, Great Barrier Reef juga memiliki pulau-pulau tropis dan atol, termasuk pulau-pulau yang membentuk ekosistem unik dengan kehidupan tumbuhan dan satwa liar.
Sebagai pengingat, atol merupakan terumbu karang berbentuk cincin, pulau, atau serangkaian pulau kecil.
Uniknya, karena ukurannya yang besar, Great Barrier Reef dapat terlihat dari ruang angkasa.
Meskipun populer karena keindahannya, Great Barrier Reef menghadapi ancaman serius seperti pemanasan global, polusi, penangkapan ikan berlebihan, dan aktivitas manusia lainnya.
Baca Juga: Terlihat Indah, Bagaimana Fenomena Alam Atol Karang Terbentuk?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR