Bobo.id - Apakah teman-teman suka membaca? Misalnya membaca buku dongeng, cerita atau buku pelajaran?
Jika ya, berarti teman-teman salah satu yang memiliki kemampuan literasi membaca.
Karena literasi membaca adalah keterampilan kunci yang diperlukan untuk kesuksesan.
Dengan memilki literasi membaca, teman-teman tidak hanya mempunyai kemampuan membaca dan menulis saja, tetapi juga memilki kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara efektif.
Merujuk pada Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia berada di urutan ke-62 dari 70 negara, Indonesia masih termasuk peringkat terendah dalam hal membaca buku.
Dalam arti Indonesia berada di peringkat 10 besar terendah dan belum bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.
Meski Indonesia belum tahap "darurat membaca", tapi kita harus tetap meningkatkan literasi membaca.
Bagaimana Meningkatkan Literasi pada Anak-Anak seperti Kita?
Nah, baru-baru ini dalam acara Bincang Siang: Hidupkan Kata Lewat Cerita, di Bentara Budaya Jakarta, membahas tentang literasi anak.
Dalam bincang-bincang yang dihadiri oleh dua narasumber, yaitu Kak David Togatorop selaku Editor in Chief Majalah Bobo & Nakita.id dan Founder Rumah Dongeng Mentari, Kak Putri Arumsari.
Kak David mengatakan sebenarnya awal anak mengenal literasi membaca itu, justru dari keluarga.
Baca Juga: McDonald's Indonesia Ajak Anak-Anak Pahami Literasi Baca Tulis, Intip Keseruannya, yuk!
Bahkan sejak anak masih berusia bayi sudah dikenalkan literasi membaca.
Misalkan, orang tua sudah mulai membacakan huruf, lalu kemudian teks, dan seiringnya waktu bisa juga membacakan dongeng pada anak.
Dari situlah kemampuan kita membaca pertama kali dan menafsirkan apa yang disampaikan orang tua dan akan membentuk neuron di otak.
Kak David juga menyampaikan untuk meningkatkan literasi kita bisa membaca buku dari mana saja atau melalui media apa saja.
Misalnya, membaca cerita bergambar, buku pelajaran, hingga artikel. Itu bisa meningkatkan literasi membacamu, lo.
Dari situlah anak-anak seperti kita akan bisa mengoptimalkan otak kanan kirinya jadi seimbang.
Mendukung pernyataan Kak David, Kak Putri Arum mengatakan bahwa usia 1-5 tahun merupakan usia terbaik untuk mengenalkan literasi.
Otak anak-anak bisa menyerap baik hal-hal positif maupun yang negatif.
Mulai dari situ juga kemampuan berpikir kritis kita akan muncul.
O iya teman-teman, selain bincang-bincang di akhir acara Kak Arum juga membacakan salah satu cerita rakyat dari buku 10 Dongeng Nusantara, lo.
Sebagai informasi, 10 Dongeng Nusantara ini diambil dari cerita rakyat Indonesia yang belum terlalu dikenal masyarakat.
Baca Juga: Peringati Hari Literasi Internasional, Penulis Asal Australia Bacakan Dongeng untuk Anak Indonesia
Buku dongeng ini dibuat dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
Untuk teman-teman ketahui, rumah Dongeng Mentari (RDM) merupakan sebuah komunitas/wadah/ruang juga gerakan untuk mempopulerkan kembali budaya bertutur di Indonesia.
Terdiri dari orang-orang yang senang dan bisa mendongeng, RDM memiliki banyak kegiatan yang memicu supaya orang-orang bisa menuturkan kembali dongeng kepada anak-anak.
Nah, itulah teman-teman supaya kita bisa meningkatkan literasi membaca. Semoga bermanfaat, ya.
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | liputan |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR