Bobo.id - Kutub adalah salah satu dari sedikit tempat di planet kita yang masih terasa seperti dunia belum terjamah.
Ini karena wilayah kutub memiliki suhu yang sangat rendah. Sebagian besar tertutup es sepanjang tahun.
Hanya spesies hewan tertentu yang bisa bertahan hidup, seperti beruang kutub, penguin, dan juga anjing laut.
Meski tak bisa melihat keragaman hewan, kita bisa melihat banyak fenomena alam, salah satunya Midnight Sun.
Menariknya, fenomena alam ini hanya bisa terjadi di wilayah sekitar kutub, lo. Hmm, apa itu Midnight Sun?
Di Indonesia, kita tidak bisa lagi melihat Matahari di malam hari. Di malam hari, Matahari tergantikan dengan Bulan.
Tapi tidak di wilayah Kutub. Di sana ada suatu masa ketika Matahari tidak terbenam, sekalipun di malam hari!
Matahari yang tidak pernah benar-benar terbenam di horison selama periode waktu itu disebut Midnight Sun.
Midnight Sun ini terjadi ketika salah satu atau kedua kutub Bumi menghadap Matahari secara langsung.
Fenomena ini membuat langit tetap terang sepanjang waktu. Makhluk bisa beraktivitas lebih lama dari biasanya.
Selama Midnight Sun, siang dan malam seolah-olah bergabung menjadi satu. Kita tak bisa membedakannya.
Baca Juga: 4 Jenis Fenomena Alam Polar Night yang Sering Terjadi di Wilayah Kutub
Midnight Sun biasa terjadi di wilayah Arktik pada bulan Mei-Juli dan di wilayah Antartika pada November-Januari.
Terbentuknya fenomena Midnight Sun ini sangat berhubungan erat dengan kemiringan sumbu Bumi.
Bumi tidak miring sumbunya secara konstan. Ia mengalami perubahan kecil dalam jangka waktu lama.
Selama periode ini, salah satu kutub Bumi menghadap Matahari secara langsung, sementara yang lain menjauh.
Kondisi ini menyebabkan perubahan dalam durasi siang dan malam di berbagai daerah di Bumi kita, teman-teman.
Saat salah satu kutub menghadapi Matahari, maka akan ada Midnight Sun di kutub utara maupun selatan.
Fenomena Midnight Sun ini hanya terjadi di daerah yang terletak di atas lingkaran Arktik dan Antartika.
Lingkaran Arktik adalah garis lintang di 66,5 derajat utara. Kalau lingkaran Antartika di 66,5 derajat selatan.
Di antara lingkaran ini dan kutub masing-masing, kita bisa menyaksikan fenomena Midnight Sun yang menarik.
Perlu diketahui, fenomena alam Midnight Sun ini hanya terjadi selama periode tertentu dalam setahun.
Di lingkaran Arktik (kutub utara), periode ini biasanya berlangsung dari akhir April sampai pertengahan Agustus.
Baca Juga: Fenomena Alam Unik, Lautan Ini Keluarkan Warna Akibat Fitoplankton, Apa itu?
Sementara itu di lingkaran Antartika, fenomena serupa terjadi sekitar tanggal 20 September hingga 23 Maret.
Selama periode ini, Matahari tidak pernah tenggelam di horison selama beberapa hari hingga beberapa bulan.
Jika suatu daerah letaknya sangat dekat dengan kutub Bumi, maka durasi Midnight Sun semakin panjang.
Ada beberapa lokasi untuk melihat Midnight Sun, yakni Norwegia, Swedia, Finlandia, Alaska, dan Antartika.
Ada beberapa dampak dari fenomena alam Midnight Sun, mulai dari lingkungan, budaya, hingga pariwisata:
- Pertumbuhan tanaman
- Ekosistem laut membaik karena ledakan plankton
- Pencairan es
- Jadi inspirasi bagi seniman lokal dan cerita rakyat
- Menjadi daya tarik wisatawan untuk datang
Nah, itulah informasi lengkap tentang fenomena alam Midnight Sun yang biasa terjadi di wilayah kutub. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Fenomena Alam yang Memukau, Kenapa Danau Kelimutu Bisa Berubah Warna?
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/Yan Zhang)
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan midnight sun? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR