Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Kelas 5 SD, kita akan belajar tentang kenampakan Bumi.
Kenampakan alam adalah hamparan bentang alam yang punya bentuk beragam atau berbeda di setiap wilayahnya.
Memiliki luas wilayah 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia memiliki bentang alam yang berbeda-beda, lo.
Kenampakan alam sendiri dibagi jadi dua bagian, kenampakan alam wilayah daratan dan wilayah perairan.
Kenampakan wilayah perairan adalah kumpulan air pada wilayah tertentu, baik air mengalir maupun tergenang.
Salah satu kenampakan alam wilayah perairan yang sering kita temui di lingkungan sekitar adalah sungai. Apa itu?
Sungai adalah badan air yang mengalir dari sumber air ke muara. Aliran air di sungai ini tidak pernah berhenti.
Salah satu ciri sungai adalah mengalir dari tempat yang berada di dataran tinggi ke daratan yang lebih rendah.
Yap, sungai biasanya mengalir menuju laut, danau, atau sungai lain yang ketinggiannya lebih rendah.
Hmm, mengapa sungai selalu mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah, ya? Cari tahu, yuk!
Jawaban:
Baca Juga: Ada Lumba-Lumba Warna Merah Jambu di Sungai Amazon, Ini Fakta Uniknya
Alasan sungai selalu mengalir dari tempat dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah karena ada gaya gravitasi Bumi.
Gravitasi Bumi ini akan menarik semua benda yang memiliki massa. Tarikan gravitasi ini menuju inti Bumi.
Nah, air sendiri adalah benda bermassa. Artinya, air ikut terdampak dengan adanya gaya gravitasi Bumi.
Hal ini membuat air sungai yang ada di dataran tinggi akan tertarik gravitasi dan mengalir ke dataran lebih rendah.
Jika gaya gravitasi terus ada di Bumi, artinya air akan terus mengalir ke daratan yang paling rendah di Bumi.
Sebab, semakin rendah daratan, maka makin dekat pula tempat tersebut dengan pusat gravitasi atau inti Bumi.
Air sungai yang terus mengalir ke dataran lebih rendah akan berujung pada lautan maupun akuifer, air di dalam tanah.
Keduanya adalah dataran yang posisinya paling rendah. Tempat itu menjadi akumulasi air yang ada di Bumi.
Air yang sudah terkumpul di dataran terendah di Bumi tadi akan diperbarui oleh siklus air lewat turunnya hujan.
Pada dasarnya siklus air adalah gerakan sirkulasi atau perputaran akan terbentuknya air di Planet Bumi.
Nantinya, air akan diserap oleh awan dan naik ke atmosfer. Kemudian air akan kembali lagi dalam bentuk hujan.
Baca Juga: Simbol Kenampakan Alam pada Peta, dari Simbol Daratan hingga Sungai
Proses siklus air terjadi dalam empat tahap: evaporasi, kondensasi, prespitasi, dan infiltrasi. Berikut penjelasannya:
Inilah mengapa air sungai tetap tersedia walaupun terus-menerus mengalir ke dataran yang lebih rendah.
O iya, kerja gravitasi menarik air sungai ke dataran rendah ini sama saat gravitasi membuat semua jatuh ke bawah.
Jika di Bumi ini tidak ada gaya gravitasi, lalu bagaimana dengan air sungai? Ke mana arah alirannya?
Ternyata jika tidak ada gaya gravitasi di Bumi kita, air tentu saja tidak akan tertarik ke dataran rendah.
Ini mungkin saja terjadi ketika air berada di planet yang gaya gravitasinya rendah. Tentu saja, ini bukan Bumi.
Bahkan bersumber dari Kompas.com, bisa saja sungai tidak akan terbentuk di wilayah yang tidak ada gravitasi.
Kalau tidak ada gaya gravitasi di suatu tempat, maka tentu saja gerakan air sungai menjadi tidak terkendali.
Dengan begitu, air hanya akan melayang-layang di ruang angkasa tanpa pernah membentuk sungai, apalagi mengalir.
Nah, itulah alasan mengapa sungai mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah. Semoga bermanfaat, ya.
Baca Juga: Fenomena Alam Terbesar dan Terindah, Ini Hal Menarik dari Air Terjun Victoria
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan sungai? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR