Bobo.id - Badai merupakan fenomena alam yang melibatkan angin kencang, hujan deras, petir, dan fenomena cuaca lainnya.
Badai dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk badai petir, badai salju, badai pasir, badai es, badai hujan es, badai angin, dan badai tropis.
Ketika sebuah wilayah mengalami badai, maka ada beberapa dampak yang dirasakan seperti kerusakan alam hingga munculnya fenomena lain.
Bersumber dari National Geographic tahun 2019 lalu, para ilmuwan menemukan fenomena seismik baru yang diberi nama stormquakes atau gempa badai.
Apakah yang dimaksud dengan fenomena seismik? Menurut KBBI, seismik berkaitan dengan gempa bumi.
Ilmuwan menerbitkan penelitian tentang fenomena stormquakes ini ke dalam jurnal Geophysical Research Letters.
Apa itu Stormquakes?
Berdasarkan penelitian tersebut, stormquakes adalah gelombang seismik yang dihasilkan dari energi panas dalam badai besar.
Menurut Göran Ekström, ahli seismologi di Universitas Columbia, badai besar diperkirakan dapat menghasilkan suara gemuruh yang panjang hingga dapat menyebar dari garis pantai.
Fenomena stormquakes ini ditemukan secara tidak sengaja oleh para ilmuwan.
Guncangan yang berlangsung selama stormquakes juga berfrekuensi sangat rendah, sehingga hampir tidak dapat dirasakan manusia tanpa adanya alat perekam guncangan.
Baca Juga: Tidak Ada Hujan, Apa Penyebab Terjadinya Fenomena Alam Badai Musim Panas?
Namun, tidak semua jenis badai bisa menghasilkan fenomena stormquakes.
Di beberapa wilayah yang mengalami badai dengan hembusan angin mencapai 144 km/jam justru tidak memicu stormquakes.
Sebab, stormquakes diketahui berasal dari bawh laut sebuah benua di lepas pantai yang dangkal.
Pemicu Terjadinya Gempa
Setelah mengetahui tentang fenomena stormquakes di atas, kita akan mencari tahu faktor pemicu terjadinya gempa.
Gempa bumi terjadi di seluruh dunia dan tidak terbatas pada wilayah tertentu.
Namun, beberapa daerah, seperti Cincin Api Pasifik, cenderung lebih sering mengalami gempa bumi daripada yang lain.
Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang disebabkan oleh pergeseran batuan di dalam kerak bumi.
Gempa bumi dapat terjadi akibat aktivitas geologi, seperti pergerakan lempeng tektonik, erupsi gunung berapi, atau intrusi magma.
Kerak bumi terbagi menjadi beberapa lempeng besar yang mengambang di atas mantel bumi yang lebih dalam.
Pergerakan dan interaksi lempeng-lempeng ini dapat menyebabkan tekanan dan ketegangan yang akhirnya dilepaskan sebagai gempa bumi.
Baca Juga: Jadi Fenomena Alam yang Terkenal, Apa Saja Pemanfaatan Air Terjun Niagara?
Sedangkan erupsi gunung berapi dan aktivitas vulkanik lainnya dapat memicu gempa yang disebut gempa vulkanik.
Saat magma naik menuju permukaan, ia dapat merusak batuan di sekitarnya dan menciptakan ketegangan yang memicu gempa.
Gempa vulkanik seringkali merupakan salah satu tanda peringatan awal erupsi gunung berapi, yang dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah letusan.
Gempa-gempa ini dapat menghasilkan getaran yang kuat dan merusak, terutama jika begitu banyak energi dilepaskan dalam waktu singkat.
Gempa vulkanik dapat menyebabkan berbagai masalah tambahan selain kerusakan struktural dan geologis, termasuk tanah longsor, letusan awan panas, tsunami vulkanik, dan hujan abu vulkanik.
Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kapan pertama kali stormquakes ditemukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR