Bobo.id - Semua makhluk hidup di Bumi membutuhkan interaksi dengan sesama atau spesies lain untuk bertahan hidup.
Selama ini kita berpikir, hanya manusia yang bisa membangun hubungan persahabatan dengan manusia lain.
Faktanya, di sekitar kita banyak hewan yang disebut hewan sosial, lo, salah satunya pari manta.
Jika dilihat dari penampilan fisiknya, banyak orang menganggap pari manta adalah hewan yang dingin dan kejam.
Padahal, mereka justru punya cara tersendiri untuk membangun hubungan sosial dengan sesamanya.
Bersumber dari National Geographic, ada beberapa hal yang membuktikan bahwa pari manta adalah hewan sosial yang bersahabat.
Yuk, cari tahu faktanya!
Membangun Persahabatan
Seorang peneliti di Marine Megafauna Foundation, Rob Perryman pernah menemukan pari manta karang (Mobula alfredi) terlihat meluncur di atas terumbu karang dalam jumlah besar.
Baru diketahui kalau spesies ini memang suka mencari makan bersama-sama.
Ketika membentuk kelompok, gerombolan ikan pari akan membiarkan satu ekor ikan pari memimpin perjalanan.
Baca Juga: Bukan Hanya Melati, Ini 6 Bunga yang Terkenal Beraroma Sangat Harum
Pemimpin yang berada di depan mendapat keuntungan yaitu dapat menyaring plankton lebih banyak daripada ikan-ikan yang di belakang.
Namun, uniknya mereka dapat bersikap adil terhadap semua anggota kelompok.
Gerombolan ikan pari akan berpindah tempat saat berenang, sehingga masing-masing ikan pari mendapat giliran dalam posisi pemimpin.
Jika dilihat dari ukuran otaknya, pari manta adalah hewan yang bisa disebut cerdas. Sebab, ukuran otak pari manta raksasa terbesar di antara semua ikan.
Maka dari itu, para ilmuwan melakukan penelitian pada pari manta tersebut.
Dari penelitian tersebut, diketahui kalau pari manta terbiasa bersosialisasi dengan pari manta lain yang sudah mereka kenal dan ingat.
Penelitian tentang kehidupan sosial pari manta ini dipublikasikan dalam jurnal Behavioral Ecology and Sociobiology.
Penemuan ini kemudian membuktikan bahwa pari bukanlah hewan soliter seperti yang perkiraan banyak orang.
Fakta Unik Pari Manta
Ikan pari manta adalah salah satu ikan terbesar di dunia. Mereka dapat memiliki lebar sayap mencapai 7 meter atau lebih, dengan berat yang dapat mencapai ribuan kilogram.
Hewan ini biasanya ditemukan di perairan laut tropis, subtropis, dan perairan sedang di seluruh dunia.
Baca Juga: 6 Jenis Hewan dengan Tanduk Paling Kuat, Ada Gajah hingga Kambing
Penting untuk diketahui, ternyata nama "manta" itu berasal dari bahasa Spanyol yang berarti 'selimut' atau 'jubah', lo.
Makanan ikan pari yaitu plankton, cacing, kerang, udang, dan kadang-kadang juga makan serangga laut.
Uniknya, mereka menggunakan insang besar mereka untuk menyaring makanan dari air.
Ikan pari manta dapat melakukan perjalanan jarak jauh selama beberapa ratus kilometer dalam mencari makanan atau berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
Meskipun ikan pari manta tidak memiliki banyak predator, mereka berisiko menjadi mangsa perburuan manusia.
Penangkapan ikan pari manta untuk sirip dan dagingnya adalah ancaman serius terhadap populasi mereka.
Banyak orang belum tahu kalau ikan pari manta memiliki gigi untuk membantu mereka mengunyah makanan.
Uniknya, gigi ikan pari bisa tumbuh secara beragam berdasarkan musim tertentu. Misalnya, pada sebagian besar waktu, ikan pari memiliki gigi geraham yang bulan dan rata.
Namun, pada musim reproduksi, gigi tersebut dapat meruncing meskipun tidak setajam gigi ikan hiu.
Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa spesies pari yang diteliti oleh Marine Megafauna Foundation? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR