Bobo.id - Ketika mendengar negara Italia, maka ada satu bangunan yang pasti disebut. Yap, Menara Pisa!
Menara Pisa atau Tower of Pisa adalah sebuah menara lonceng katedral yang berada di Kota Pisa, Italia.
Salah satu keunikan Menara Pisa yang jadi daya tarik wisatawan adalah bangunannya yang miring.
Uniknya lagi, meskipun miring dan seakan mau jatuh, menara ini tetap kokoh selama ratusan tahun, teman-teman.
Menara yang bentuknya miring ini memberi kesan unik tersendiri jika dibandingkan dengan menara lainnya.
Hmm, lalu apakah Menara Pisa ini sengaja dibangun miring, Bo? Simak informasi lengkap berikut ini, yuk!
Sejarah Menara Pisa
Menara Pisa atau Torre Pendente dalam Bahasa Italia di Pisa adalah sebuah menara lonceng di suatu gereja.
Konstruksi menara dimulai pada tahun 1173 oleh arsitek Bonanno Pisano dan dilanjutkan oleh arsitek lain.
Awalnya, Menara Pisa memang direncanakan dibangun seperti menara pada umumnya, yakni tegak lurus.
Namun, lima tahun setelah mulai pembangunan, baru disadari bahwa bangunannya mengalami kemiringan.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Menara Pisa, Bangunan Unik yang Miring dan Jadi Ikonik Italia
Bersumber dari Kompas.com, kemiringan itu disadari ketika para pekerja sedang membangun lantai dua.
Arsitek yang bertanggung jawab atas pembangunan Menara Pisa saat itu berusaha mengakali kemiringan itu.
Ia mengakali dengan membuat lantai baru yang sedikit lebih tinggi di sisi yang lebih pendek, teman-teman.
Sayangnya, keputusan itu malah menyebabkan struktur Menara Pisa semakin miring dan jelas pada tahun 1372.
Mengapa Menara Pisa Miring?
Diketahui ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa bangunan Menara Pisa menjadi miring.
Salah satu teorinya adalah bahwa kemiringan itu disebabkan oleh permasalahan tanah lunak.
Pisa terletak di wilayah gambut dan rawa yang menyebabkan dasar bangunan semakin tenggelam dan miring.
Namun, teori ini tidak sepenuhnya memadai karena bangunan lain di Pisa juga dibangun di tanah yang sama.
Teori lain adalah bahwa konstruksi Menara Pisa dihentikan beberapa kali karena perang dan politik yang tak stabil.
Kondisi ini memungkinkan tanah di bawahnya untuk meratakan dan jadi lebih rapat sehingga membuat kemiringan.
Baca Juga: Baru Tahu! Ternyata Inilah Alasan Mengapa Menara Pisa Dibangun Miring
Teori Kemiringan Sengaja
Seiring berjalannya waktu, para peneliti menyimpulkan kemiringan Menara Pisa adalah hasil dari keputusan sengaja.
Salah satu teori yang mendukung ini adalah bahwa para insinyur dan arsitek sengaja membuatnya miring sebagai simbolis.
Miringnya Menara Pisa dianggap sebagai cara untuk menunjukkan keagungan manusia dalam menghadapi rintangan.
Ada juga spekulasi, miringnya Menara Pisa adalah hasil dari eksperimen arsitektur yang direncanakan secara cermat.
Para arsitek mencoba menciptakan bangunan unik dengan menggabungkan elemen arsitektur klasik dengan elemen miring.
Ini akan memberi Menara Pisa keunikan sehingga menjadi daya tarik pariwisata yang tak tertandingi.
Miring Tetapi Tetap Berdiri Kokoh
Menara Pisa memiliki kemiringan 5,5 derajat, uniknya menara ini tetap berdiri kokoh hingga ratusan tahun, lo.
Ada beberapa alasan yang membuat menara yang tingginya 55,86 meter ini tetap kokoh, berikut diantaranya:
Kombinasi faktor di atas menjadikan Menara Pisa tetap berdiri kokoh selama berabab-abad meskipun miring.
Baca Juga: Meskipun Bangunannya Miring, Mengapa Menara Pisa Tidak Ambruk, ya?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Sejak kapan Menara Pisa mulai dibangun? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR