Paqkadang Pao memiliki arti mangga. Karena itu, bila diamati ukiran ini memiliki bentuk seperti kait penjolok.
Kait penjolok merupakan sebutan untuk alat yang biasa digunakan untuk mengambil mangga di Sulawesi.
Meski bentuk ukiran terlihat seperti pengait mangga, tapi ukuran ini justru diartikan sebagai kejujuran dan kerja sama.
Alat penjolok menjadi simbol bahwa harta benda yang dibawa pulang ke rumah harus berasal dari perbuatan yang jujur.
Selain itu, alat tersebut juga menggambarkan bentuk kerja sama saat mengambil mangga yang diibaratkan seperti kerja sama di dalam keluarga atau lingkungan tempat tinggal.
Motif dekoratif lain yang khas Sulawesi khususnya Suku Toraja adalah Ne' Limbongan.
Nama motif ini diambil dari nama leluhur orang Toraja. Limbongan diperkirakan hidup pada 3000 tahun yang lalu.
Namun, nama Limbongan memiliki arti sumber mata air. Sedangkan kata Ne' memiliki arti danau.
Jadi, Ne' Limbongan diartikan sebagai sumber mata air yang tidak pernah kering, sehingga jadi sumber kehidupan.
Karena itu, motif dekoratif ini memiliki bentuk aliran air yang memutar dengan empat anak panah ke arah mata angin.
Selain berarti sumber mata air, motif ini juga diartikan bahwa rejeki akan datang dari empat penjuru dan memberikan kebahagiaan.
Selain dua motif tersebut, ada satu lagi motif dekoratif khas Sulawesi yang terkenal yaitu Paq Tedong.
Baca Juga: Macam-Macam Pola pada Motif Dekoratif, Materi Kelas 3 SD Tema 5
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR