Bobo.id - Apakah teman-teman tahu bahwa ruang angkasa adalah ruang hampa udara?
Beberapa waktu lalu, kita telah mempelajari bahwa akibat kehampaan udara ini, suhu di ruang angkasa sangat dingin.
Disebut jauh lebih ekstrem dari tempat terdingin di Bumi, suhu di antariksa mencapai 2,7 Kelvin atau -270,45°C.
Kita tentu merasa bingung, padahal di angkasa ada matahari, kenapa suhunya sangat dingin?
Meski ada sinar matahari, ruang angkasa tidak memiliki molekul yang saling berdekatan untuk menyalurkan energi panas di sekitarnya.
Menurut para ilmuwan, hal apapun yang normal bagi manusia di Bumi, sebenarnya jarang terjadi dalam konteks alam semesta.
Di ruang angkasa, para astronaut harus memakai pakaian khusus karena kadar oksigen yang sedikit.
Selain itu, kita juga tidak bisa mendengar suara apa pun ketika berada di ruang angkasa, teman-teman.
Seperti yang kita pelajari di sekolah, bunyi merambat melalui getaran atom dan molekul dalam suatu media, seperti misalnya udara atau benda padat.
Ruang angkasa yang hampa udara tidak mendukung proses perambatan suara, sehingga kita kesulitan mendengar di sana.
Lantas, bagaimana cara astronaut yang sedang bertugas di ruang angkasa bisa mendengar?
Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Bumi Punya Dua Satelit Alami? Ini Faktanya
Cara Astronaut Mendengar
Bersumber dari Forbes, seorang astronaut NASA bernama Garret Reisman menjelaskan jenis suara yang bisa didengar oleh astronaut saat melakukan perjalanan angkasa.
Itu adalah suara pompa dan kipas yang mengalirkan udara dan air melalui pakaian mereka.
Pakaian astronaut berfungsi melindungi astronaut dari suhu terlalu panas atau dingin ketika bertugas.
Selain itu, di dalam pakaian tersebut, terdapat juga oksigen untuk membantu astronaut bernapas, karena ruang angkasa adalah ruang hampa udara.
Ada persedian air yang ditampung di dalam pakaian astronaut, supaya astronaut tidak kekurangan cairan.
Nah, untuk bisa berkomunikasi dengan astronaut lain, ada headset atau perangkat mendengar yang selalu dipasang di telinga astronaut.
Dengan perangkat tersebut, astronaut yang berada di Mission Control dapat berbicara dengan astronaut yang berada di luar secara teratur.
Fakta Menarik Ruang Hampa Udara
Selain tidak bisa mendengar, semua benda melayang bebas di ruang angkasa.
Bahkan, orang dengan berat 100 pon (45 kg) di permukaan bumi, dapat memiliki berat 90 pon (40 kg) di ruang angkasa.
Baca Juga: Padahal Ada Sinar Matahari yang Panas, Mengapa Antariksa Sangat Dingin?
Ini bisa terjadi karena gaya gravitasi ruang angkasa sekitar 90 persen dari gravitasi di permukaan bumi.
Lalu, apakah itu jadi alasan kenapa semua benda melayang di pesawat ruang angkasa? Sayangnya, jawabannya adalah bukan.
NASA menjelaskan gravitasi dapat ditemukan di mana saja, termasuk di ruang angkasa.
Gravitasi di ruang angkasa dimanfaatkan bulan untuk tetap mengorbit bumi, dan dimanfaatkan bumi untuk mengorbit matahari.
Sebagai ruang hampa udara, gravitasi di ruang angkasa menyebabkan semua benda jatuh dengan kecepatan yang sama.
Ketika kita menjatuhkan palu dan bulu hewan di sana, maka keduanya akan jatuh dengan kecepatan yang sama.
Oleh karena itu, benda yang jatuhnya lebih lambat akan terlihat seperti melayang, teman-teman.
----
Kuis! |
Apa penyebab suhu dingin ekstrem di ruang angkasa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,Livescience,National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR