Bobo.id - Pada materi IPAS kelas 5 SD, kita akan belajar tentang pengaruh geografis terhadap keanekaragaman hayati.
Sebelumnya, kita sudah belajar tentang letak geografis dan kondisi geografis negara Indonesia.
Berdasarkan kondisi geografisnya, kita bisa tahu kalau Indonesia termasuk negara maritim dan agraris.
Negara maritim adalah negara yang punya wilayah laut yang luas. Negara itu punya banyak pulau.
Kalau negara agraris adalah negara yang punya lahan pertanian luas untuk ditanami bahan pangan.
Sebagai negara maritim dan negara agraris, Indonesia punya potensi alam yang tak dimiliki negara lain.
Salah satu potensi Indonesia adalah adanya keanekaragaman hayati. Memang, apa hubungannya?
Di halaman 170, ada pertanyaan: bagaimana pengaruh geografis Indonesia terhadap keanekaragaman hayatinya?
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Jawaban:
Seperti kita tahu, Indonesia termasuk salah satu negara dengan sumber daya alam yang beraneka ragam.
Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Geografis Indonesia terhadap Keanekaragaman Hayatinya? Materi IPAS Kelas 5 SD
Mulai dari tumbuh-tumbuhan hingga binatang-binatang langka. Keanekaragaman hayatinya khas!
Adanya keanekaragaman hayati di Indonesia ternyata dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya kondisi geografis.
Jika dilihat dari letak geografisnya, negara Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia.
Lebih lanjut, bagian barat Indonesia tergabung dalam Lempeng Eurasia bersama sebagian Benua Asia.
Hal ini menyebabkan adanya pengaruh flora dan fauna Asia di daerah barat Indonesia, seperti Sumatra dan Jawa.
Sementara itu, bagian timur Indonesia termasuk dalam lempeng yang sama dengan Benua Australia.
Ini membuat flora dan fauna yang ada di Indonesia memiliki pengaruh dari flora fauna di Australia.
Selain diapit dua benua, Indonesia juga diapit oleh dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Pasifik.
Posisi wilayh Indonesia yang berada di antara dua samudra ini menyebabkan arus lintas Indonesia.
Ini adalah fenomena yang terjadi karena ada perbedaan tinggi permukaan laut antara Samudra Pasifik dan Hindia.
Perbedaan ini membuat arus dari Samudra Pasifik mengalir ke arah Samudra Hindia, teman-teman.
Baca Juga: 3 Jenis Iklim di Indonesia: Iklim Tropis, Muson, dan Laut
Hal ini membuat wilayah perairan Indonesia jadi hangat dan disukai oleh banyak jenis ikan dan biota laut lain.
Tahukah teman-teman? Indonesia menjadi salah satu negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Apa itu?
Garis khatulistiwa adalah garis imajinasi yang ada di antara dua kutub. Ia membagi Bumi jadi dua bagian.
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki iklim tropis dengan musim kemarau dan hujan.
Iklim tropis ini memengaruhi tingkat curah hujan yang tinggi sehingga cenderung lembap dan basah.
Iklim inilah yang membuat Indonesia punya banyak keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna.
Seperti kita tahu, ada banyak sekali pulau di Indonesia. Kini, ada 17.001 pulau di Indonesia. Banyak, ya!
Masing-masing pulau di Indonesia ternyata membentuk habitat yang bikin flora dan faunanya beradaptasi.
Misalnya, orang utan yang hidup di daerah Sumatra dan yang hidup di Kalimantan adalah spesies berbeda.
Ini karena ada perbedaan lingkungan di kedua wilayah yang membuat orang utan menyesuaikan tempat tinggalnya.
Nah, itulah pengaruh geografis Indonesia terhadap keanekeragaman hayatinya. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Pengaruh Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim Terhadap Ekonomi dan Sosial Masyarakat
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan negara maritim? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR