Bobo.id - Sebagai makhluk sosial, manusia harus berinteraksi dengan orang lain untuk saling membantu dalam memenuhi kebutuhan.
Ketika banyak individu manusia saling berhubungan, maka dapat menemukan perbedaan yang memicu konflik.
Oleh karena itu, dibutuhkanlah aturan untuk mempersatukan perbedaan dan menciptakan kerukunan.
Di kehidupan masyarakat, kita menemukan aturan yang disebut norma dan adat istiadat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, norma adalah aturan atau ketentuan yang mengendalikan tingkah laku kelompok masyarakat.
Pada pelajaran IPAS kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Belajar, kita akan menjelaskan apa itu adat istiadat di masyarakat.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Menurut KBBI, adat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat.
Sederhananya, adat merupakan aturan yang dibuat masyarakat secara turun-temurun sebagai warisan.
Sama seperti aturan pada umumnya, ada dua bentuk adat istiadat di dalam kehidupan bermasyarakat, yakni adat tertulis dan adat tidak tertulis.
Adat istiadat tertulis misalnya piagam raja, aturan mengenai surat pengesahan raja, aturan pemilihan kepala adat, dan sebagainya.
Baca Juga: Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Gerak Benda? Materi Kelas 4 SD
Sementara adat istiadat tidak tertulis misalnya upacara adat atau tradisi masyarakat.
Upacara adat atau disebut upacara tradisional, merupakan aktivitas penduduk lokal sebagai bentuk perayaan atau peringatan hari penting yang berhubungan dengan budaya daerah tersebut.
Upacara adat ini dilakukan sebagai bentuk pelestarian kebudayaan tradisional warisan nenek moyang.
Dari pengertian dan penjelasan bentuk di atas, kita dapat mengetahui beberapa contoh adat istiadat.
Upacara adat Sekaten adalah upacara adat yang diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.
Umumnya, Sekaten dilaksanakan satu tahun sekali, setiap tanggal 5 sampai 11 Rabi'ul Awal (Kalender Jawa).
Upacara Sekaten sudah dilakukan oleh nenek moyang orang Jawa sebagai bentuk selamatan atau sesaji untuk leluhur pada masa berkembangnya agama Hindu.
Setelah masuknya agama Islam, Sekaten digunakan untuk menyebarkan agama Islam dengan kesenian gamelan.
Upacara adat Baritan atau Babarit diambil dari kata Baritan yang berarti sedekah bumi.
Upacara tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Betawi, khususnya keturunan Kramat Aris yang mendiami wilayah tersebut.
Kramat Aris adalah salah satu murid dari Sunan Gunung Djati atau Syarif Hidayatullah.
Baca Juga: Sebutkan Ciri-Ciri Kalimat Pasif, Materi Bahasa Indonesia Kelas 4 SD
Pada masa ini, Upacara Adat Baritan dilaksanakan dengan tujuan untuk menunjukkan rasa syukur akan hasil bumi yang melimpah ruah.
Upacara Mangalahat Horbo berasal dari kepercayaan masyarakat Batak sebagai pertanda penyucian diri dan penebus dosa-dosa.
Awal mula tujuan upacara adat Mangalahat Horbo ini dilakukan adalah kepercayaan masyarakat Suku Batak terhadap Debata Mula Jadi Nabolon, sang pencipta segala sesuatu.
Masyarakat percaya bahwa Debata Mula Jadi Nabolon memiliki kekuatan yang besar dan dapat menebus dosa-dosa manusia.
Sehingga mereka mempersembahkan kurban berupa hewan kerbau kepada Debata Mula Jadi Nabolon.
Bagi masyarakat Batak, kerbau bukanlah hewan yang sembarangan dan jika dipersembahkan akan menjadi kurban paling tinggi.
Sehingga nantinya, doa, permohonan, dan ucapan syukur kepada Sang Pencipta Segala Sesuatu akan sampai dan terkabul.
----
Kuis! |
Apa saja bentuk adat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR