Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa batuan dan sebagian jenis benda dapat mengalami pelapukan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelapukan adalah perubahan atau penghancuran dalam batuan atau sedimen pada permukaan bumi.
Di dalam buku IPA Kelas VI, pelapukan termasuk perubahan pada benda yang disebabkan oleh kondisi lingkungan dan hewan-hewan kecil.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi terjadinya pelapukan, yakni faktor kimia, fisika,d dan biologi.
Awalnya, batuan di sekitar kita mengalami pelapukan hingga menjadi butiran-butiran batu berukuran lebih kecil.
Kemudian, butiran batu tersebut berubah menjadi lebih kecil, yakni menjadi gumpalan-gumpalan tanah.
Pada pelajaran IPA kelas 6 SD, kita akan belajar mencari perbedaan antara pelapukan kimia, fisika, dan biologi pada batuan.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Pelapukan kimia adalah jenis pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia tertentu, seperti oksigen, karbon dioksida, dan uap air.
Ada reaksi kimia yang terjadi pada saat pelapukan kimia pada batuan, yaitu solusi, hidrasi, hidrolisis, oksidasi, dan karbonasi.
Solusi merupakan reaksi kimia pada proses pelapukan yang terjadi ketika batuan bertemu dengan air.
Baca Juga: Apa Saja Teknik Dasar yang Harus Dikuasai dalam Lompat Tinggi? Materi Kelas 6 SD
Hidrasi dan hidrolisis juga merupakan reaksi ketika batuan bertemu dengan air, perbedaannya hanya pada jenis batuan yang mengalaminya.
Oksidasi merupakan proses pelapukan yang terjadi ketika batuan bereaksi dengan oksigen. Sedangkan karbonasi yaitu pencampuran air dengan karbon dioksida.
Air hujan ternyata mengandung zat asam dan karbon dioksida. Kedua zat tersebut yang dapat mempercepat pelapukan pada batuan.
Pelapukan fisika disebabkan oleh faktor alam, berupa perbedaan suhu, angin, dan air. Ketiga komponen tersebut dapat mempercepat proses pelapukan batuan.
Pelapukan fisika ini lebih sering dikenal dengan pelapukan akibat perubahan suhu dan iklim.
Biasanya terjadi pada batuan yang terletak di daerah iklim sub tropis, gurun, pesisir pantai, dan daerah yang curam.
Saat cuaca panas bebatuan akan cenderung berkembang. Sebaliknya, saat cuaca dingin bebatuan akan mengecil dan mengerut.
Adanya pergantian cuaca ini ternyata menyebabkan batuan menjadi mudah retak. Kemudian, lama kelamaan batuan menjadi pecah, berubah menjadi butiran, lalu menjadi tanah.
Bebatuan yang sering terkena angin juga akan mengalami pelapukan. Pengikisan pada bebatuan tersebut menimbulkan adanya erosi.
Biologi diartikan sebagai ilmu tentang keadaan dan sifat makhluk hidup.
Maka, pelapukan biologi berarti jenis pelapukan batuan yang terjadi karena bantuan organisme hidup di sekitar batuan tersebut.
Baca Juga: Kapan Pemain Melakukan Tendangan Sudut dalam Sepak Bola? Materi Kelas 6 SD
Organisme yang membantu proses pelapukan batuan antara lain jamur, bakteri, tumbuhan, hewan, bahkan manusia.
Contohnya, pada musim hujan, lumut lebih mudah menempel dan tumbuh di batuan lembap.
Lama-kelamaan lumut tersebut menyebabkan permukaan batuan memiliki pH tinggi, sehingga batuan dapat mengalami korosi.
Jadi, perbedaan antara pelapukan kimia, fisika, dan biologi terdapat pada penyebabnya.
Pelapukan kimia disebabkan oleh faktor dan zat kimia di lingkungan, pelapukan fisika disebabkan oleh faktor fisik alam, sedangkan pelapukan biologi disebabkan makhluk hidup.
----
Kuis! |
Mengapa batuan bisa membentuk tanah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR