Bobo.id - Gunung Marapi adalah salah satu gunung api yang paling aktif di Pulau Sumatra, teman-teman.
Bersumber dari BNPB, gunung ini telah beberapa kali erupsi, seperti di tahun 1830, 1979, 2011, hingga 2014.
Kemarin tepatnya Minggu, 3 Desember 2023, gunung api ini kembali meletus sekitar pukul 14.54 WIB, lo.
Dari hasil seismogram, erupsi Gunung Marapi ini terekam dengan durasi sekitar empat menit 41 detik.
Meletusnya gunung api ini ditandai dengan muntahan kolom abu berisi material hingga 3.000 meter!
Kolom abu itu muncul dari puncak kawah disertai dengan suara gemuruh yang muncul di Gunung Marapi.
Selalu muncul saat gunung api meletus, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kolom abu? Simak, yuk!
Mengenal Kolom Abu
Kolom abu adalah abu vulkanik dari erupsi gunung berapi. Ia juga sering disebut dengan kolom erupsi.
Dalam kolom abu, terdapat asap vulkanik panas yang keluar saat gunung berapi erupsi atau meletus.
Asap ini membentuk kolom yang membumbung tinggi di atas puncak gunung api yang erupsi, teman-teman.
Baca Juga: Wilayah Antartika Mengalami Fenomena Alam 'Menara Es Fumarol', Apa Itu?
Kolom abu ini tingginya berbeda. Ada yang hanya ratusan meter, tapi ada juga yang sampai puluhan kilometer.
Bahkan, dalam erupsi gunung api berkekuatan besar, kolom abu bisa keluar setinggi 40 kilometer, lo.
Ketinggian ini bisa menembus stratosfer di atmosfer Bumi. Wah, kalau sudah begitu, apa dampaknya, Bo?
Stratosfer yang terkena aerosol dari kolo abu ini bisa menyebabkan perubahan iklim jangka pendek.
Hal ini pernah terjadi saat letusan Gunung Tambora pada 1815. Saat itu, kolom abu mencapai 43 km!
Terbentuknya Kolom Abu
Kolom abu erupsi gunung berapi ini bisa terbentuk dalam aktivitas vulkanik yang sangat besar, teman-teman.
Awalnya, di dalam magma gunung berapi ada banyak sekali material yang mudah berubah jadi gas.
Aktivitas perubahan itu akhirnya mengubah material menjadi abu vulkanik halus dan batuan kasar.
Asap dan batuan ini dikeluarkan dengan sangat cepat. Kecepatannya bisa sampai ratusan meter per detik.
Karena kecepatannya yang sangat cepat, ini membuat kolom abu bisa membumbung sangat tinggi.
Baca Juga: Langka, Pernah Ada Fenomena Alam Meletusnya Tiga Gunung Api Bersamaan, di Mana?
Ketinggian Kolom Abu
Seperti Bobo sebutkan sebelumnya, ketinggian kolom abu pada erupsi gunung berapi ini bisa beda-beda.
Kolom abu bisa berhenti naik ke udara ketika sudah mencapai ketinggian tertentu. Apa maksudnya?
Ketinggian yang dimaksud adalah ketika udara di sekitar kolom abu tak lebih padat dibandingkan kolom abu.
Namun tak hanya itu, ada juga hal lain yang memengaruhi ketinggian kolom abu pada erupsi gunung api, lo.
Misalnya, diameter lubang erupsi, kandungan gas dalam magma, dan kecepatan kolom abu.
Ketika kandungan gas dalam magma besar dan sangat cepat, maka kolom abu bisa naik sangat tinggi.
Tak hanya faktor dari dalam gunung, ada juga faktor dari luar yang memengaruhi tinggi kolom abu.
Misalnya angin yang bisa membatasi ketinggian kolom abu dan suhu panas lokal di wilayah gunung api.
Banyaknya faktor ini membuat kolom abu yang muncul saat gunung api erupsi ini tingginya beda-beda.
Nah, itulah informasi tentang kolom abu yang muncul di puncak gunung erupsi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Sering Muncul saat Erupsi Gunung Api, Bagaimana Hujan Abu Terbentuk?
----
Kuis! |
Berapa durasi letusan Gunung Marapi di 2023? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR