Bobo.id - Apakah teman-teman suka menggunakan jam tangan?
Sekarang ini ada bermacam-macam jam tangan. Mulai dari yang sederhana, sampai yang sangat canggih.
Bahan jam tangan juga tak kalah beragam, lo. Ada jam tangan berbahan stainless steel, ceramic, titanium, plastik, karet, bahkan kayu.
Usaha Jam Tangan Kayu
Salah satu produk jam tangan kayu asli Indonesia adalah Eboni Watch.
Eboni Watch merupakan usaha pembuatan jam tangan yang didirikan oleh Kak Afidha Fajar Adhitya atau akrab disapa Kak Fidha pada 14 Oktober 2014.
Kak Fidha memang menyukai jam tangan teman-teman.
Selain itu, Kak Fidha juga suka berjualan.
Nah, karena melihat peluang, Kak Fidha pun mencoba untuk membuat jam tangan kayu sendiri.
O iya, Kak Fidha memilih nama Eboni untuk usaha jam tangan kayunya karena terinspirasi kayu eboni dari Makassar.
Kayu eboni adalah kayu hitam yang sangat kuat, bahkan jadi salah satu jenis kayu terkuat di dunia, lo.
Baca Juga: Mengulik Kebiasaan Memakai Jam Tangan di Tangan Sebelah Kiri, Ternyata Ada Berbagai Alasannya
Keistimewaan kayu eboni membuat banyak orang berbondong-bondong mencarinya.
Kak Fidha ingin Eboni Watch yang dibangunnya juga seperti kayu eboni di Makassar, yang eksotis, kuat, dan banyak orang yang tertarik.
Bukan Sembarang Kayu
Tidak setiap kayu dapat digunakan untuk membuat jam tangan, teman-teman.
Saat diwawancara oleh redaksi Majalah Bobo, Kak Fidha mengungkapkan kalau ada kriteria tersendiri dalam pemilihan kayu untuk bahan jam tangan.
Kayu itu harus tahan banting, awet, tahan terhadap cuaca, dan warnanya konsisten.
Nah, saat ini Eboni Watch memproduksi jam tangan dari dua bahan kayu, yaitu kayu sonokeling atau rosewood dan kayu maple.
Kedua kayu tersebut memiliki keunggulan, yaitu keras dan ulet, tahan terhadap cuaca, dan warnanya konsisten.
Kayu sonokeling memiliki karakteristik warna tua, sementara maple warnanya muda.
O iya, menariknya lagi, kayu yang digunakan oleh Eboni Watch ini berasal dari potongan kayu yang tidak terpakai untuk membuat gitar, lo.
Baca Juga: Tulisan Quartz Ada di Jam Tangan Hingga Jam Dinding Ternyata Bukan Merk, Apa Arti Tulisan Ini, ya?
Yap! Tak jauh dari lokasi produksi Eboni Watch yang berada di Bayat, Klaten, ada sebuah desa di Sukoharjo yang merupakan sentra home industry pembuatan gitar.
Di sana, kayu yang digunakan untuk membuat gitar adalah kayu yang panjang.
Nah, kayu-kayu yang pendek alias yang tidak memenuhi kriteria panjang untuk bahan membuat gitar itulah yang dibeli, kemudian dimanfaatkan oleh Eboni Watch untuk membuat jam tangan.
Pembuatan Jam Tangan Kayu
Ada proses panjang di balik pembuatan jam tangan kayu.
Proses tersebut secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, tahap membentuk potongan kayu menjadi rangka atau body jam menggunakan mesin dan bantuan tenaga manual.
Kedua, tahap pembuatan strap dari bahan kulit.
Ketiga, tahap perakitan jam secara keseluruhan.
Setelah jadi, jam tangan harus melalui proses quality control atau QC, teman-teman.
Baca Juga: Jam Tangan Sering Berembun? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tujuannya untuk memastikan kondisi jam tangan yang diproduksi tidak memiliki cacat atau sesuai dengan standar.
O iya, sebenarnya di setiap tahap proses pembuatan jam juga selalu dilakukan QC. Namun, QC kembali dilakukan saat jam tangan sudah jadi secara utuh.
Nah, setelah lolos QC, jam tangan akan dikemas dan dikirimkan ke pembeli yang sudah memesan.
Menarik sekali, ya? Apakah teman-teman ingin mencoba menggunakan jam tangan kayu?
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR