Bobo.id - Salah satu kekayaan bangsa Indonesia adalah keberagaman yang salah satunya merupakan kain adat.
Pada materi kelas 3 SD, teman-teman akan belajar keberagaman yang ada di Indonesia.
Indonesia adalah negara kepulauan yang punya banyak suku, budaya, agama, dan lain sebagainya.
Bahkan di Indonesia ada lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lo.
Setiap suku bangsa itu pun memiliki perbedaan dari kesenian, rumah adat, hingga jenis kain untuk pakaian yang dikenakan.
Kali ini, teman-teman akan belajar tentang keberagaman kain adat yang ada di Indonesia.
Jenis kain adat pertama adalah kain sasirangan yang berasal dari Suku Banjar.
Kain ini memiliki sejarah panjang dan sudah ada sejak abad ke-12 dan merupakan salah satu karya dari patih Lambung Mangkurat.
Nama sasirangan diberikan karena memiliki arti menyiram atau menjelujur.
Pada zaman dahulu kain ini digunakan sebagai perantara pengobatan tradisional untuk keturunan raja dan beberapa upacara adat lain.
Kain ulos merupakan kain adat yang cukup unik pada proses pembuatannya.
Baca Juga: 8 Contoh Keberagaman Pekerjaan di Sekitar Kita, Materi Kelas 3 SD
Kain yang berasal dari suku Batak, Sumatera Utara ini terbuat dari benang kapas dan menggunakan pewarna alami.
Penggunaan kain ulos biasanya untuk berbagai acara adat yang dibuat menjadi pakaian, penutup kepala, hingga selendang.
Jenis kain adat terkenal lain yang ada di Indonesia adalah kain lurik yang berasal dari DI Yogyakarta.
Nama lurik pada jenis kain adat ini memiliki arti lorek atau garis-garis, yang sesuai dengan motif garis-garisnya.
Untuk membuat kain lurik, ada beberapa jenis bahan yang bisa digunakan, yaitu serat kapas, serat kayu, serat sutera, atau sintetis.
Walau biasa jadi pakaian dalam upacara adat, kain lurik sekarang ini juga banyak digunakan sebagai busana harian.
Kain adat yang khas lainnya adalah kain endek yang berasal dari Bali.
Nama kain ini diambil dari kata endek atau ngendek yang berarti diam atau warna yang tidak berubah.
Pemilihan nama itu sesuai dengan sifat kain ini yang diberikan pewarna yang tidak mudah pudar atau berubah.
Motif pada kain ini cukup beragam dari tokoh pewayangan hingga flora berupa bunga.
Ada juga kain songket yang berasal Minangkabau dan juga Palembang.
Baca Juga: Mengenal Sikap yang Perlu Ditiru dan Dihindari tentang Adanya Perbedaan, Materi Kelas 3 SD
Walau memiliki nama yang sama, kain di dua wilayah ini memiliki perbedaan dari motifnya.
Perbedaan lain dari dua kain songket ini adalah tujuan dibuatnya. Kain songket Minangkabau dibuat sebagai media ekspresi perasaan.
Sedangkan kain songket Palembang merupakan lambang kejayaan, keberanian, dan kemakmuran.
Selain kain endek, Bali juga punya kain khas lain yang bernama kain grinsing.
Jenis kain ini bisa ditemukan di Desa tenganan, Bali. Namun, untuk mendapatkannya tidaklah mudah.
Proses kain ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu dua hingga lima tahun. Sehingga harga dari kain ini cukup mahal.
Di daerah Lampung, teman-teman juga bisa menemukan kain adat yang bernama kain tapis.
Jenis kain ini memiliki banyak motif lokal yang sangat khas daerah sekitar.
Proses pembuatan yang lama dan motif yang menarik membuat kain ini punya harga jual yang tinggi.
Nah, itu tujuh jenis kain adat dari berbagai daerah di Indonesia yang terkenal dengan motif dan proses pembuatan yang tradisional.
Baca Juga: Mengenal Pakaian Khas Indonesia Beserta Asalnya, Materi Kelas 3 SD
(Foto: Creative Commons/Distifani)
----
Kuis! |
Sejak kapan kain sasirangan digunakan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR