Dampak Earthshine bagi Bumi
Leonardo da Vinci adalah orang pertama yang mengusulkan fenomena earthshine.
Ia menyatakan bahwa sinar matahari dapat dipantulkan dari planet Bumi dan dipantulkan kembali ke arah Bumi oleh bulan.
Cahaya earthshine hanya terlihat jika ada sedikit sinar matahari yang dipantulkan langsung dari bulan, sehingga cahaya bumi akan jauh lebih redup.
Oleh karena itu, pantulan cahaya bumi hanya dapat terlihat ketika bulan pada fase sabit tipis, bukan bulan purnama.
Bersumber dari Almanac, earthshine terjadi karena 38 persen sinar Matahari yang mengenai Bumi memantul kembali ke angkasa.
Sekitar 10 persen dari cahaya itu memantul dari permukaan bulan untuk menciptakan earthshine di sisi gelap Bulan.
Ketika bulan sabit yang muncul sangat tipis, maka ia akan menampilkan earthshine paling terang.
Dampaknya bagi Bumi yaitu kita dapat menyaksikan keindahan cahaya earthshine dari tempat-tempat di Bumi.
Bersumber dari NASA, cahaya earthshine paling terang umumnya terjadi di Belahan Bumi utara.
Penjelasan Fase Bulan
Baca Juga: Komet Halley Memulai Perjalanan Kembali Ke Bumi, Kapan Bisa Diihat?
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR