Bobo.id - Siapa yang suka belajar sejarah? Kebetulan sekali, hari ini diperingati sebagai Hari Sejarah Nasional!
Yap, tanggal 14 Desember setiap tahunnya, ada peringatan khusus yakni Hari Sejarah Nasional.
Peringatan Hari Sejarah Nasional ini digagas pertama kali pada tahun 2014 oleh berbagai kelompok masyarakat.
Ini melibatkan asosiasi profesi, unsur pemerintah, komunitas sejarah, guru, dosen, hingga mahasiswa.
Hari ini diperingati untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya belajar sejarah, terutama Indonesia.
Ini juga dipertegas dengan semboyan Jasmerah dari Soekarno, yakni "Jangan sekali-kali melupakan sejarah".
Hmm, memangnya bagaimana awal mula tercetusnya Hari Sejarah Nasional, Bo? Simak informasi berikut, yuk!
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, masalah sejarah nasional mendapat perhatian besar.
Ini terutama untuk kepentingan belajar di sekolah serta pewarisan nilai perjuangan dan jati diri bangsa.
Tandanya, muncul gerakan Indonesianisasi dalam berbagai bidang sehingga istilah asing mulai diterjemahkan.
Selain itu, sebagian buku berbahasa Belanda juga sudah mulai diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, lo.
Baca Juga: Hari Sejarah Nasional Diperingati Setiap 14 Desember, Bagaimana Awal Mulanya?
Meski begitu, penyusunan sejarah nasional ini tak sembarangan. Sebab, harus sesuai dengan kebutuhan negara.
Untuk itu, Kemendikbud melaksanakan kongres sejarah I yang membahas tentang penyusunan sejarah nasional.
Kongres ini dilaksanakan pada 14-18 Desember 1957. Ada tiga hal penting yang dibahas di kongres ini, yakni:
- Penulisan sejarah tak mengungkapkan keterlibatan masyarakat
- Perlunya tulisan yang menempatkan masyarakat sebagai pemeran sentral
- Landasan filosofis dan metodologi untuk menyusun sejarah
Setelah kongres itu, diadakan lagi pertemuan yang kedua dan mengganti nama menjadi Seminar Nasional Sejarah.
Dalam seminar itu dibahas tentang rencana pembuatan buku sejarah nasional untuk dijadikan referensi.
Akhirnya tanggal 14 Desember dipilih menjadi Hari Sejarah Nasional karena merupakan momen seminar pertama.
Biasanya pada peringatan ini, diadakan berbagai kegiatan dari beberapa kementerian sebagai berikut:
Baca Juga: Punya Bentuk Unik, Bagaimana Sejarah Kue Jahe Bisa jadi Hidangan Natal?
Selain mendapat pengetahuan baru, ternyata belajar sejarah juga memiliki manfaat lainnya, yakni:
Lewat belajar sejarah, manusia bisa mendapatkan inspirasi atau ilham untuk melakukan hal-hal yang baru.
Tak hanya itu, sejarah juga membuat masyarakat Indonesia semangat menjadi pribadi yang lebih baik.
Misalnya, saat kita belajar tentang perjuangan bangsa Indonesia. Kita tahu semangat besar pahlawan.
Nah, hal yang dilakukan para pahlawan ini bisa menginspirasi masyarakat untuk bersikap cinta tanah air.
Tahukah teman-teman? Ternyata belajar sejarah bisa jadi sarana hiburan dan rekreasi bagi manusia, lo.
Bagi kamu yang suka sejarah, tentu saja, belajar sejarah bisa bikin senang dan membangkitkan semangat.
Sering kali peristiwa sejarah yang diceritakan bisa menarik, membuat kagum, dan menghibur pembacanya.
Berbagai informasi tentang peristiwa di masa lalu dapat dikumpulkan dalam satu sumber, yakni buku sejarah.
Tapi, informasi itu harus diolah dengan benar agar bisa digunakan. Terlebih berbagai informasi tentang sejarah.
Jadi saat belajar tentang sejarah, teman-teman secara tak langsung memiliki kemampuan analisis baik.
Nah, itulah awal mula terbentuknya Hari Sejarah Nasional. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu, ya!
Baca Juga: Menemukan Kalimat Pokok pada Teks Bacaan 'Sejarah Komunikasi', Materi Kelas 3 SD
----
Kuis! |
Tahun berapa Hari Sejarah Nasional dicetuskan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR