Pantulan itu bisa berasal dari partikel atau zat kimia tertentu yang ada di dalam danau.
Hal itu tentu juga berkaitan dengan adanya mineral vulkanik yang terlarut di dalam airnya.
Air di danau ini mengandung mineral seperti belerang, tembaga, dan magnesium yang memberikan warna tertentu.
Faktor lainnya adalah kondisi atmosfer, seperti keberadaan awan atau partikel di udara.
Saat cuaca cerah tanpa awan, warna air danau akan lebih cerah dan berkilau, sedangkan saat mendung, air akan berubah menjadi biru gelap.
Perubahan ini bisa terjadi sangat cepat, karena ketinggian dari danau ini, sehingga memiliki kondisi cuaca yang mudah berubah.
Fenomena alam ini paling banyak dikunjungi pada musim kemarau yang terjadi antara bulan Juni hingga September.
Pada musim kemarau, para pengunjung bisa mendaki dengan lebih aman dan melihat pemandangan danau dengan lebih leluasa.
Nah, itu beberapa faktor penyebab adanya warna menarik pada fenomena alam Danau Quilotoa yang mempesona.
Baca Juga: Fenomena Puna de Atacama, Dataran Tinggi Raksasa Setinggi 3.660 Meter
(Foto:Creative Commons/amalavida.tv)
----
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR