Bobo.id - Sebagai negara yang dikelilingi lautan, Indonesia pernah beberapa kali mengalami fenomena tsunami.
Tsunami adalah gelombang air laut besar, disebabkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi.
Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan 600-900 km/jam.
Di Indonesia, tsunami sudah beberapa kali terjadi. Misalnya di Pangandaran, Aceh, hingga Kep. Banggai.
Namun, tahukah teman-teman? Ternyata tsunami tak hanya berbentuk air laut, tapi juga bisa berbentuk es!
Fenomena alam ini disebut dengan tsunami es. Wah, bagaimana bisa terjadi, ya? Simak informasi berikut, yuk!
Seperti tsunami yang pernah terjadi di Indonesia, tsunami es ini menerjang jalan hingga rumah-rumah warga.
Bentuknya bukan air, melainkan bongkahan besar es yang secara tiba-tiba terdorong ke jalanan, lo.
Fenomena ini dinamakan tsunami es karena ada gundukan es seperti tsunami yang membeku di bibir pantai.
Gundukan es ini terbentuk bukan karena suhu dingin, tetapi karena ada angin kencang yang membawa es.
Angin kencang yang dimaksud ini adalah angin topan yang berkekuatan lebih dari 113 kilometer per jam!
Baca Juga: Punya Air yang Bisa Berubah Warna, Ini Keunikan dari Fenomena Alam Danau Quilotoa
Begitu besarnya kekuatan angin, sampai bisa mendorong bongkahan es melewati pembatas jalan.
Biasanya, bongkahan es banyak tercipta di musim semi ketika danau beku mulai mencair, teman-teman.
Selama masa peralihan ini, es akan mengambang di danau dan hanya menghadapi sedikit hambatan.
Oleh karena itu, ketika datang angin sangat kencang, bongkahannya bisa bergerak dengan mudah.
Peristiwa tsunami es ini terjadi karena angin kencang membuat permukaan air di sungai tertentu jadi naik.
Fenomena ini dinamakan seiche. Kita sebenarnya sering melihat seiche dalam kehidupan sehari-hari, lo.
Misalnya saat melihat air yang bergerak ke depan dan belakang di kolam renang hingga bak mandi.
Nah, di danau, teluk, atau sungai juga ada fenomena seiche dalam skala yang jauh lebih besar, teman-teman.
Seiche sendiri merupakan gelombang yang bergerak ke kiri-kanan dan atas-bawah dari suatu badan air.
Seiche disebabkan angin kencang dan perubahan tekanan udara yang sangat cepat. Apa akibatnya?
Ketika peristiwa ini terjadi, maka akan menekan air dari salah satu ujung badan air ke bagian yang lain.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Alam Pasir Hisap, Apa Benar Berbahaya? Ini Penjelasannya
Angin yang terus menerus berhembus selama beberapa jam ke bibir pantai membuat es bergerak tanpa jeda.
Peristiwa ini membawanya ke darat sampai akhirnya gesekan yang cukup kuat dapat menangkal angin.
Saat bongkahan es sudah ada di daratan, gesekan tanah menyebabkan es menumpuk ke atas.
Selain tsunami es, masih ada beberapa fenomena alam lainnya yang bisa terjadi saat cuaca ekstrem, lo.
Misalnya, pernah muncul lapisan es yang berbentuk lingkaran bernama ice disc di sekitar Sungai Presumpscot.
Uniknya, lapisan es yang bentuknya unik ini bergerak memutar berlawanan dengan arah jarum jam.
Kemudian, air terjun Niagara juga membeku karena suhu yang mencapai minus 52 derajat, teman-teman.
Bukan hanya membentuk fenomena alam, tumbuhan juga mendapatkan dampak dari cuaca ekstrem.
Di Michigan, apel-apel di pohon menghilang dan menyisakan lapisan es yang berbentuk buah apel.
Bahkan di wilayah Dakota Utara, baju yang dijemur di luar rumah juga ikut membeku dan jadi kaku!
Nah, itulah penjelasan terkait fenomena tsunami es yang terjadi karena cuaca ekstrem. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Ada Fenomena Alam Gurun Paling Ekstrem di Dunia, Apa Nama Gurun itu?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan tsunami? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | CNN,NOAA |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR