Bobo.id - Tentu teman-teman tahu kalau Indonesia adalah bangsa yang merdeka setelah mengalami penjajahan.
Untuk bisa mendapatkan kemerdekaan itu, banyak cara telah dilakukan oleh para pejuang.
Pada materi PPKn kali ini, kita akan belajar cara perjuangan nonfisik yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mendapatkan persatuan dan kesatuan.
Perlawanan pada para penjajah saat itu tidak hanya dengan berbagai peperangan di setiap daerah.
Tapi ada juga perjuangan dalam bentuk lain yang termasuk perjuangan nonfisik.
Ada beberapa bentuk perjuangan nonfisik yang dilakukan pada saat itu yang terdiri dari.
Ketiga gerakan itu dilakukan secara bertahap dan berperan besar dalam memunculkan rasa persatuan dan kesatuan.
Dengan munculnya perasaan persatuan dan kesatuan kemerdekaan bisa didapatkan dengan lebih mudah.
Agar lebih mengenal tiga bentuk perjuangan itu, mari simak penjelasan berikut ini.
Perjuangan nonfisik salah satunya adalah menggunakan kebudayaan. Gerakan ini banyak dilakukan melalui bidang sastra.
Baca Juga: 20 Sikap yang Dapat Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Materi Kelas 5 SD
Perlawanan melalui karya sastra sudah dilakukan dari pertengahan abad ke-19 Masehi hingga kemerdekaan didapatkan.
Pada saat itu, banyak karya sastra yang meski ditulis menggunakan bahasa Belanda, namun penulisnya adalah para bangsawan pribumi.
Salah satu bangsawan yang menulis untuk membentuk persatuan pada masyarakat adalah Ki Hadjar Dewantara.
Tokoh ini menunjukkan perjuangan dengan berbagai tulisan dan salah satunya adalah Als ik een Nederlander was atau Seandainya Aku Seorang Belanda.
Tulisannya memberikan banyak kritik pada pemerintahan kolonial Belanda yang menggunakan dana rakyat jajahan untuk merayakan kemerdekaan negaranya.
Dari artikel itu Belanda mencoba menahannya, namun langkah itu justru menyulut emosi masyarakat untuk terus melakukan pergerakan.
Selain Ki Hadjar Dewantara ada juga tokoh lain seperti R.A Kartini, Marah Rusli, Abdul Musi, dan berbagai sastrawan dari penerbit Balai Pustaka lainnya.
Bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang tinggi juga merupakan salah satu bentuk gerakan mendapatkan persatuan dan kesatuan.
Pada masa penjajahan pendidikan hanya bisa didapatkan oleh orang-orang tertentu.
Karena itu banyak orang belum bisa membaca dan menulis sehingga memperlambat kemerdekaan.
Namun kesadaran bangsawan pribumi akan pentingnya pendidikan membuat Taman Siswa didirikan.
Baca Juga: 20 Sikap yang Dapat Merusak Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Materi Kelas 5 SD
Ki Hadjar Dewantara mendirikan organisasi Taman Siswa sebagai tempat belajar dan bermain dengan menekankan pada prinsip nasionalisme dan kemerdekaan.
Pendirian Taman Siswa juga termasuk bentuk perlawanan yang dilakukan Ki Hadjar Dewantara.
Melalui Taman Siswa masyarakat dari berbagai kelas diajarkan untuk tidak bergantung pada orang lain dan tetap berpegang teguh pada prinsip berdikari atau berdiri di kaki sendiri.
Ajaran di Taman Siswa kemudian menjadi dasar bagi kamu pribumi Indonesia untuk melakukan perjuangan kemerdekaan melawan penjajah.
Selain Taman Siswa ada juga INS Kayutaman atau Indonesisch Nederlansche School Kayutanam yang didirikan oleh Moh. Sjafei dengan tujuan yang sama untuk menyadarkan pentingnya kemerdekaan.
Gerakan nonfisik lainnya adalah gerakan politik yang diawali dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908.
Organisasi ini menjadi pelopor gerakan kebangsaan Indonesia yang membuat banyak organisasi nasionalis yang muncul.
Bahkan berbagai organisasi pemuda yang muncul di berbagai daerah pun bisa bersatu dengan adanya Kongres Pemuda yang kemudian menghasilkan Sumpah Pemuda.
Gerakan politik ini juga yang membuat dibentuknya BPUPKI dan PPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan.
Dengan gerakan politik persatuan dan kesatuan juga jadi semakin besar karena seluruh masyarakat merasa memiliki bangsa ini bersama-sama.
Nah, itu beberapa bentuk perjuangan nonfisik yang dilakukan para pejuang dalam mendapatkan persatuan dan kesatuan hingga jadi negara merdeka.
Baca Juga: Perjuangan Sultan Nuku dalam Melawan dan Mengusir Belanda, Materi IPS
----
Kuis! |
Apa judul artikel yang ditulis Ki Hadjar Dewantara? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR