Bobo.id - Tahukah teman-teman kalau ketinggian permukaan air laut selalu diukur?
Pengukuran ini sudah dilakukan lebih dari 200 tahun dan masih terus dilakukan hingga saat ini.
Namun pada beberapa fakta terakhir ini muncul fenomena naiknya permukaan air laut yang begitu cepat.
Fenomena alam ini tentu bukan hal yang baik, karena meningkatnya ketinggian laut memberikan banyak dampak buruk.
Tapi apa yang membuat fenomena alam ini bisa terjadi? Sejak kapan fenomena ini terjadi?
Untuk menjawab semua pertanyaan itu, teman-teman bisa menyimak penjelasan berikut ini.
Dikutip dari Earth.org, sejak tahun 1880 permukaan air laut telah meningkat sekitar 24 sentimeter, lo.
Semenjak masuk abad ke-20 peningkatan permukaan air laut menjadi lebih cepat atau sekitar 1,4 milimeter per tahunnya.
Namun, semenjak masuk ke tahun 2006 dan 2015 tinggi permukaan air laut bertambah hampir dua kali lipat daripada tahun sebelumnya.
Pada rentan tahun itu tinggi air laut naik sekitar 3,6 milimeter per tahunnya.
Peningkatan permukaan air laut ini memang terjadi lambat dan pertahunnya peningkatan hanya dalam hitungan milimeter.
Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Fenomena Alam Badai, dari Badai Es hingga Petir
Tapi bila kondisi ini terjadi terus menerus bisa membuat permukaan air laut lebih tinggi dari daratan tempat teman-teman tinggal.
Bahkan peningkatan air luat bisa menyebabkan beberapa pulau kecil hilang dan luas daratan menurun, lo.
Kira-kira apa penyebab dari fenomena alam yang berbahaya ini?
Ada beberapa penyebab yang membuat permukaan air laut terus meningkat.
Salah satu penyebab meningkatnya permukaan air laut adalah kondisi lautan yang menghangat.
Fenomena ini disebut dengan ekspansi termal yang disebabkan oleh suhu laut yang meningkat.
Saat suhu lautan meningkat maka akan berdampak pada volume lautan yang bertambah.
Fenomena ekspansi termal sudah terjadi selama beberapa dekade dan menyebabkan peningkatan hampir 75 persen permukaan air laut pada abad ke-20.
Peningkatan suhu di lautan ini terjadi akibat kondisi Bumi yang semakin panas.
Panasnya Bumi banyak disebabkan oleh efek rumah kaca akibat banyaknya karbon dioksida di atmosfer.
Jumlah karbon dioksida dan berbagai polusi udara lainnya membuat atmosfer terselimuti dan panas yang masuk serta dari dalam Bumi tidak bisa dilepaskan ke luar.
Baca Juga: Banyak Ditemukan di Norwegia, Bagaimana Terbentuknya Fenomena Alam Fjord?
Penyebab kedua adalah mencairnya gletser dan lapisan es yang tentu berkaitan dengan peningkatan suhu.
Tahukah teman-teman kalau sekitar 10 persen permukaan daratan di Bumi ini ditutupi oleh gletser.
Gletser ini menyimpan 70 persen air tawar yang ada di Bumi, lo.
Namun, pemasanan global yang terus terjadi dan semakin meningkat membuat banyak gletser dan lapisan es mencari.
Peristiwa ini sudah terjadi dari beberapa tahun yang lalu. Bahkan antara tahun 1994 dan 2017 sebanyak 30 triliun ton es dari gletser di seluruh dunia sudah mencair.
Dari semua gletser, dikutip dari Earth.org, gletser di Pegunungan Alpen, Islandia, dan Alaska menjadi yang paling cepat mencair dan hilang.
Berbagai gletser yang mencari tentu akan berdampak pada peningkatan permukaan air laut.
Air dari gletser di pegunungan tentu akan bergerak ke lautan dan berdampak menambahnya volume air laut.
Penyebab lainnya adalah berpindahnya air yang ada di darat menuju ke laut.
Hal ini bisa terjadi karena aktivitas manusia dan perubahan iklim yang berdampak pada siklus air.
Air bukan hanya ada di laut, tapi juga di sungai, danau, dalam tanah, dan waduh.
Baca Juga: Menarik, Tempat Ini Menyimpan 500 Fenomena Geiser yang Ada di Bumi
Bahkan setiap tahunnya akan ada banyak air yang melalui siklusnya di permukaan tanah.
Seperti hujan yang jatuh di daratan akan diserap tanah dan disimpan di dalam tanah sebagai cadangan air tanah.
Namun aktivitas manusia membuat tidak banyak air dari hujan terserap ke dalam tanah.
Sedangkan air yang ada di dalam tanah justru terus diambil dan dibuang pada aliran air yang langsung ke lautan.
Tentunya kondisi itu membuat jumlah air yang ada di darat banyak berpindah dengan cepat ke lautan.
Walau pun kondisi ini tidak berkontribusi besar pada peningkatan air laut, namun saat terjadi terus menerus selama bertahun-tahun maka siklus ini akan memberikan dampak.
Nah, itu beberapa penyebab dari peningkatan air laut yang merupakan fenomena alam berbahaya.
Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kondisi lingkungan agar mengurangi pemanasan global dan bisa memanfaatkan air tanah dengan bijak.
Baca Juga: Fenomena Alam yang Sebabkan Cuaca Ekstrem, Apa Itu Madden Julian Oscillation?
----
Kuis! |
Sejak kapan pengukuran tinggi air laut dilakukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Earth.org |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR