Bobo.id - Ada banyak benda langit yang ada di Alam Semesta. Mulai dari bintang, planet, bulan, dan lainnya.
Objek antariksa itu selalu bergerak, ada yang bergerak berputar, tetapi ada juga yang mengelilingi objek lain.
Salah satu objek antariksa yang mengelilingi objek lain adalah Bulan. Yap, satelit alami itu mengelilingi planet.
Namun, tahukah teman-teman? Ternyata Bulan sebagai satelit alami itu bisa lepas dari sebuah planet, lo.
Satelit alami itu bisa lepas dari pengaruh gravitasi planetnya dan ia malah mengitari bintang induknya.
Namanya Ploonet
Meski sama-sama mengitari bintang induk seperti planet, tetapi objek itu tidak disebut planet, tetapi ploonet.
Ploonet adalah benda langit yang merupakan gabungan antara planet dan bulan sebagai satelit alami.
Para astronom sendiri sebenarnya belum benar-benar menemukan adanya ploonet di ruang angkasa.
Yap, hingga kini ploonet hanyalah sebuah objek hipotesis atau objek teori dari astronom Australia dan Kolombia.
Baca Juga: NASA Temukan Ukuran Bulan Makin Kecil dan Menyusut, Apa Penyebabnya?
Para astronom berdiskusi tentang kemungkinan adanya Bulan yang jadi planet di planet raksasa luar tata surya.
Dalam diskusi itu, dijelaskan bahwa ploonet mengawali hidupnya sebagai Bulan yang mengorbit planet raksasa.
Namun, kemudian Bulan ini terlempar keluar dari orbit dan menjadi planet sendiri yang disebut dengan ploonet.
Meski terdengar aneh, bisa jadi ploonet adalah jawaban dari misteri yang membuat bingung astronom.
Itu karena para astronom telah berhasil menemukan 4.000 eksoplanet atau planet di luar tata surya kita.
Namun, sejauh ini belum ada eksobulan atau Bulan di luar tata surya yang terdeteksi secara langsung.
Padahal kalau melihat tata surya, seharusnya ada banyak eksoplanet yang memiliki Bulannya sendiri.
Bagaimana Ploonet Bisa Muncul?
Sejauh ini, para astronom banyak menemukan planet Jupiter panas, jenis planet yang massanya mirip Jupiter.
Tetapi Jupiter panas berada terlalu dekat jaraknya dengan bintang induk sehingga suhu permukaannya sangat panas.
Menurut astronom, planet asing mirip Jupiter ini awalnya terbentuk jauh dari bintang induknya masing-masing.
Baca Juga: Ada Gaya Gravitasi, Mengapa Bulan Tidak Jatuh ke Bumi? Ini Penjelasannya
Namun, karena interaksi gravitasi dengan bintang, mereka migrasi, menjadi lebih dekat dengan bintangnya.
Dalam proses pendekatan itu, gaya gravitasi antara planet dan bintang membuat orbit satelit alami lebih energik.
Artinya, satelit alami itu pun seolah dipaksa semakin jauh dari planetnya dan akhirnya keluar dari orbit.
Tidak Semua Jadi Ploonet
Bersumber dari Info Astronomy, diperkirakan tidak semua satelit alami planet Jupiter panas jadi ploonet.
Penelitian menyebut hanya sekitar 50% dari satelit alami itu yang mulai mengorbit bintang induknya.
Sementara itu, sisanya bisa menabrak planet terdahulu atau malah menabrak bintang induknya sendiri.
O iya, proses ini hanya bisa terjadi pada planet raksasa yang orbitnya sangat dekat dengan bintang induk.
Jadi, ploonet bisa jadi sangat umum di alam semesta. Namun sejauh ini, ploonet masih tetap sebuah hipotesis.
Tapi begitu para astronom berhasil menemukan ploonet pertama, ploonet lainnya pasti akan mudah ditemukan.
Nah, itulah informasi tentang ploonet, satelit alami yang terpisah dari planetnya. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Bagaimana Satelit Alami Terbentuk di Sebuah Planet? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Apa saja objek antariksa di alam semesta? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR