Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu ada berita astronomi menarik minggu ini?
Bersumber dari space.com, buku rekor penerbangan luar angkasa baru saja ditulis ulang.
Sebab, seorang kosmonaut asal Rusia bernama Oleg Kononenko diperkirakan akan mencetak rekor, yaitu jumlah hari terbanyak yang dihabiskan di luar Bumi.
Pak Oleg menghabiskan sekitar 878 hari, 11 jam dan 30 menit di antariksa.
Pada bulan September lalu, Pak Oleg diluncurkan ke International Space Station (ISS), dengan target berada di luar angkasa hingga 5 Juni 2024.
Diperkirakan, jika misi ini berhasil, maka Pak Oleg akan berada di antariksa selama 1.000 hari.
Nantinya, setelah ekspedisi antariksa tahunan yang ia lakukan selesai pada 23 September 2024, total waktu penerbangannya menjadi 1.110 hari.
Misi tersebut nantinya akan mengalahkan rekor yang dibuat oleh Pak Gennady Padalka, seorang kosmonaut yang sebelumnya memegang rekor 879 hari di angkasa.
Nah, misi yang sedang dijalankan Pak Oleg ini sudah misi kelimanya, teman-teman.
Saat ini, Pak Oleg menjabat sebagai insinyur penerbangan di Ekspedisi 70 laboratorium yang mengorbit.
Namun, Pak Oleg akan dijadwalkan mengambil alih kendali stasiun tersebut akhir bulan, ketika komandan Andreas Mogenson kembali ke Bumi.
Baca Juga: Padahal Paling Dekat dengan Matahari, Kenapa Merkurius Bukan Planet Terpanas?
Kosmonaut yang Hebat
Kita sudah sering mendengar dan membaca tentang astronaut, namun pernahkah teman-teman mendengar kosmonaut?
Menurut Cambridge Dictionary, kosmonaut adalah seorang astronaut yang berasal dari Rusia.
Menariknya, kosmonaut asal Rusia memang sudah terkenal memimpin buku rekor durasi penerbangan luar angkasa, lo.
Mereka memegang delapan daftar teratas dalam daftar waktu terbanyak di ruang angkasa.
Sebelumnya ada Peggy Whitson, yang telah berada di luar Bumi selama 675 hari, menempati peringkat sembilan secara keseluruhan.
Kosmonaut Valery Polyakov memegang rekor durasi selama 438 hari berturut-turut di stasiun luar angkasa Mir Rusia, sejak Januari 1994 hingga Maret 1995.
Cara Astronaut Bertahan Hidup di Angkasa
Bersumber dari Livescience, suhu dasar ruang angkasa disebut sangat dingin, yaitu mencapai 2,7 Kelvin atau -270,45°C.
Suhu ini tentu termasuk sangat ekstrem untuk tubuh manusia. Lantas bagaimana astronaut bisa bertahan di sana selama berbulan-bulan?
Faktanya, satelit dan instrumen yang dikirim NASA ke ruang angkasa dirancang dengan cermat untuk tahan terhadap kondisi ekstrem.
Baca Juga: Gerhana Matahari Terlama Terjadi Ribuan Tahun Lalu, Bisakah Terjadi Lagi?
Solar Dynamics Observatory milik NASA menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah sinar matahari langsung.
Namun, pemanas di dalam pesawat akan menyala untuk menjaga perangkat elektronik dan instrumen tetap aman.
Sedangkan para astronaut harus bertahan di angkasa dengan memanfaatkan pakaian mereka.
Pakaian antariksa (spacesuits) sudah dibuat secara khusus untuk bisa bertahan terhadap suhu dari -157°C sampai 121°C.
Jika diperhatikan, semua jenis pakaian antariksa berwarna putih karena ada alasan ilmiahnya.
Warna putih dapat memantulkan cahaya saat berada di bawah sinar matahari, dan pemanas ditempatkan di seluruh bagian dalam untuk menjaga astronaut tetap hangat.
Nah, begitulah beragam cara yang digunakan astronaut untuk bertahan di antariksa.
----
Kuis! |
Rekor apa yang diperoleh Pak Oleg Kononenko? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com,National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR