Penyebab Sampah Antariksa
Satelit-satelit yang tidak aktif dan rusak akan tertinggal di angkasa dan menjadi sampah.
Yap, sampah antariksa tersebut berasal dari banyaknya satelit yang tidak aktif, rusak, dan tidak bisa digunakan lagi, teman-teman.
Bersumber dari pengamatan NASA, ada lebih dari 25.000 benda yang termasuk sampah antariksa dengan ukuran lebih dari 10 sentimeter.
Benda berdiameter antara 1 sampai 10 sentimeter diperkirakan berjumlah 500.000. Sedangkan partikel yang lebih besar dari 1 milimeter melebihi 100 juta.
Masing-masing puing sampah ini berputar mengelilingi Bumi, sehingga mungkin untuk bertabrakan dengan pesawat ruang angkasa atau satelit.
Faktanya, sampah ruang angkasa dapat bergerak dengan kecepatan sekitar lebih dari 25.000 kilometer per jam.
Semakin tinggi posisi puing-puing sampah antariksa, maka semakin lama pula sampah tersebut berada di orbit Bumi.
Puing sampah dengan posisi ketinggian di bawah 600 kilometer biasanya dapat jatuh ke Bumi dalam beberapa tahun.
Sementara puing di ketinggian 800 kilometer, dapat jatuh dalam waktu beberapa abad.
Lebih tinggi lagi, puing-puing dengan ketinggian di atas 1.000 kilometer biasanya akan terus mengelilingi orbit Bumi selama ribuan tahun.
Baca Juga: Sudah Dilakukan Sejak 1961, Siapa Manusia Pertama yang Berhasil ke Ruang Angkasa?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR