Bobo.id - Pada materi IPS kelas 8 SMP, kita akan belajar tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang.
Setelah dijajah oleh Belanda, Indonesia dijajah oleh Jepang yang pertama kali datang pada 11 Januari 1942 di Tarakan.
Alasan Jepang menjajah Indonesia adalah untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang.
Selama masa penjajahan, pihak Jepang mengeluarkan beberapa kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia.
Hal inilah yang akhirnya membuat rakyat marah dan muncul gerakan perlawanan rakyat di berbagai daerah.
Rakyat Indonesia melakukan gerakan perlawanan terhadap pendudukan Jepang karena dua alasan. Apa itu, Bo?
Pertama adalah karena kebijakan yang merugikan rakyat. Kedua adalah karena cita-cita rakyat untuk merdeka.
Berikut ini beberapa perlawanan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang di berbagai daerah. Simak, yuk!
Daerah pertama yang melakukan perlawanan terhadap pendudukan Jepang adalah Cot Plieng Bayu, di Aceh.
Kala itu, masyarakat yang tinggal di Cot Plieng melawan tentara Jepang setelah singgah selama 8 bulan.
Perlawanan ini muncul karena Jepang mewajibkan seluruh rakyat Aceh untuk melakukan tradisi seikerei.
Baca Juga: Berbagai Perlawanan Terhadap VOC di Berbagai Daerah, Materi IPS
Seikerei adalah penghormatan kepada kaisar Jepang dengan membungkukkan badan ke arah Tokyo.
Karena bertentangan dengan ajaran Islam, maka kebijakan ini ditolak oleh para ulama dan rakyat Cot Plieng.
Peristiwa perlawanan yang terjadi pada November 1942 dilakukan di bawah kepemimpinan Tengku Abdul Jalil.
Pada 1944, terjadi perlawanan rakyat Singaparna di Tasikmalaya. Perlawanan ini dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustafa.
Perlawanan ini bermula dari kegiatan romusha dan pemaaksaan Jepang untuk melakukan tradisi seikerei.
Hal ini membuat rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap Jepang pada bulan Februari tahun 1944.
Awalnya, masyarakat berhasil melawan sejumlah tentara serta merebut senjata para tentara Jepang, teman-teman.
Sayangnya, pihak Jepang memberi perlawanan yang lebih kuat sehingga membuat rakyat terpaksa harus mundur.
Pada bulan April 1944, terjadi perlawanan santri di daerah Indramayu di bawah pimpinan Haji Madriyas.
Penyebabnya adalah rakyat Indramayu yang tidak tahan terhadap kekejaman yang dilakukan oleh serdadu Jepang.
Selain itu, pada Juli di tahun yang sama, muncul perlawanan lain di Desa Cidempet, Kecamatan Lohbener.
Baca Juga: Mengapa Perlawanan terhadap Belanda Mengalami Kekalahan? Materi Kelas 5 SD
Perlawanan terhadap Jepang ini dilakukan sebagai bentuk protes atas penguasaan Jepang terhadap padi milik rakyat.
Perlawanan terhadap pendudukan Jepang juga terjadi di Kalimantan, dipimpin oleh Pang Suma, pemimpin Suku Dayak.
Awal dimulainya perlawanan rakyat terhadap jepang adalah karena ada penindasan yang dilakukan oleh Jepang.
Pang Suma melakukan perlawanan dengan memanfaatkan alam Kalimantan yang penuh hutan, sungai, dan rawa.
Bentuk alam Kalimantan ini membuat masyarakat asing termasuk Jepang sulit menembusnya, teman-teman.
Pang Suma berhasil merebut Meliau yang menjadi basis pertahanan Jepang di Kalimantan pada Juni 1945.
Perlawanan rakyat terhadap pendudukan Jepang yang dilakukan di Blitar kerap dikenal dengan Pemberontakan PETA.
Yap, pada Februari 1945, terjadi pemberontakan tentara PETA di Blitar di bawah pimpinan Kolonel Supriyadi.
Penyebabnya adalah karena Jepang menerapkan romusha dan memperlakukan rakyat PETA sebagai rendahan.
Di bawah pimpinan Supriyadi, perlawanan itu sangat merepotkan pemerintahan pendudukan Jepang, teman-teman.
Jepang mengirimkan hampir semua pasukan militer. Tujuannya agar tentara PETA segera menyerah pada Jepang.
Baca Juga: Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap Belanda, Materi Kelas 5 SD
Supriyadi dan sisa pasukannya tetap setia melawan. Mereka membuat pertahanan di lereng Gunung Kawi dan Distrik Pare.
Sayangnya, pemberontakan itu mengalami kegagalan karena persiapan kurang matang dan dukungan sedikit.
Nah, itulah bentuk-bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang. Semoga bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Kapan Jepang pertama kali mendarat di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR