Bobo.id - Setelah merayakan tahun baru Imlek, dua minggu setelahnya ada perayaan Cap Go Meh. Apa itu, Bo?
Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan Imlek, diadakan tiap tanggal 15 di bulan pertama kalender Tionghoa.
Perlu diketahui, istilah Cap Go Meh ini umum digunakan oleh masyarakat Tionghoa di Malaysia dan Indoneia.
Cap Go Meh diserap dari bahasa Hokkian. 'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima dan 'Meh' berarti malam.
Di Tiongkok, perayaan ini disebut Yuan Xiao. Kalau di barat disebut Lantern Festival atau Festival Lampion.
Yap, di akhir rangkaian perayaan Imlek, masyarakat akan melepas lampion sebagai simbol melepas nasib buruk.
Selain itu, di Indonesia, perayaan Cap Go Meh identik dengan penyajian lontong sebagai hidangan utama.
Hmm, kira-kira kenapa, ya, lontong kerap jadi sajian utama perayaan Cap Go Meh? Cari tahu bersama, yuk!
Hampir mirip dengan lebaran, Cap Go Meh juga menggunakan lontong dengan kuah opor sebagai sajian utama.
Secara umum, lontong Cap Go Meh ini berisi ayam opor, sambal goreng ati, telur, hingga bubuk koya lezat.
Penggunaan lontong sebagai sajian utama Cap Go Meh bukan tanpa alasan, sebab ada kisah sejarahnya.
Baca Juga: 8 Istilah dalam Perayaan Imlek Beserta Artinya, Sudah Tahukah Kamu?
Lontong Cap Go Meh adalah masakan peranakan. Yap, lontong ini adalah campuran dari masakan Tiongkok dan Jawa.
Bersumber dari Kompas.com, lontong Cap Go Meh ini pertama kali ditemukan di sekitar wilayah pesisir Jawa.
Ada yang mengisahkan kalau imigran Tiongkok menikah dengan perempuan Jawa dan tercipta budaya peranakan.
O iya, peranakan itu adalah kebudayaan yang lahir sebagai hasil akulturasi kebudayaan Indonesia-Tiongkok.
Di Tiongkok, orang-orang akan merayakan rangkaian tahun Baru Imlek dengan hidangan kue beras atau yuan xiao.
Selama di Indonesia, masyarakat Tionghoa terpesona dengan bentuk lontong yang mirip dengan bulan purnama.
Akhirnya, kue beras digantikan dengan lontong yang dipadukan dengan berbagai masakan Jawa di dalamnya.
Penamaan lontong Cap Go Meh berasal dari ketika Laksamana Cheng Ho berlabuh di Semarang, Jawa Tengah.
Saat itu, beliau mengadakan lomba membuat sup terbaik Cap Go Meh yang diikuti oleh seluruh warga.
Ada seorang kepala desa yang ikut meramaikan acara ini. Ia diketahui membuat menu sup spesial.
Cheng Ho mengatakan pada prajuritnya, "luang tang shiwu ming". Artinya, makanan berada di urutan ke-15.
Baca Juga: Jawab Pertanyaan dari Teks 'Bogor Siap Gelar Cap Go Meh', Materi Kelas 5 SD
Prajurit itu mengucapkan kalimat dengan dialek Hokkian dan pengucapannya mirip "luan dang cap go mia".
Kepala desa dan peserta lain mengira Cheng Ho menamai sup buatannya sebagai lontong Cap Go Meh.
Sejak itulah, sup berisi lontong opor disebut sebagai lontong Cap Go Meh dan dikenal oleh banyak masyarakat.
Tak sekadar hidangan khas saat perayaan Cap Go Meh. Ternyata, sajian lontong punya makna khusus.
Lontong Cap Go Meh dipercaya jadi simbol perpaduan dua budaya, suasana meriah, dan simbol keberuntungan.
Sementara itu, lontong yang dibungkus memanjang ini dianggap sebagai simbol usia yang panjang, lo.
Sayur dan lauk berkuah santan kuning adalah harapan yang bagus seperti emas bisa hadir sepanjang tahun.
Sayur lodeh rebung sebagai pelengkap memiliki makna yakni kekuatan dan kekar seperti sebuah bambu.
Telur juga jadi lambang keberuntungan. Daging yang dimasak merah menjadi simbol kesejahteraan manusia.
Begitu pula dengan opor ayam yang melambangkan kerja keras. Sebab, ayam suka kerja dan gigih cari makan.
Lontong Cap Go Meh juga kerap disajikan dengan isian penuh. Ternyata, ini adalah lambang rejeki melimpah.
Nah, itulah alasan mengapa lontong kerap jadi sajian utama saat perayaan Cap Go Meh. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Mengenal Tradisi Cap Go Meh, Salah Satunya adalah Teka-teki Lampion
----
Kuis! |
Apa arti dari Cap Go Meh? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR