Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 11 SMA, kita akan belajar tentang unsur pertunjukan drama.
Istilah drama berasal dari bahasa Yunani, yakni draomai. Artinya, berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi.
Menurut KBBI, drama adalah komposisi prosa yang bisa menggambarkan kehidupan dan watak lewat dialog.
Cerita pada drama terutama akan melibatkan konflik atau emosi yang khusus untuk pertunjukan teater.
Seperti karya sastra lain, pertunjukan drama memiliki unsur pembangun yang membentuk. Apa saja, ya?
Unsur pembangun dalam sebuah pertunjukan drama ini saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Unsur ini menjadi satu kesatuan baik dalam naskah maupun ketika sudah disajikan ke penonton atau dipentaskan.
Bersumber dari Kompas.com, ada unsur-unsur pembangun dalam sebuah pertunjukan drama, antara lain:
Berikut penjelasannya:
Tema adalah inti cerita dalam sebuah drama. Sebelum membuat naskah, drama harus lebih dulu punya tema.
Baca Juga: Mengenal Teks Drama dari Pengertian hingga Jenis-jenisnya, Materi Bahasa Indonesia
Unsur ini akan membangun gagasan pokok yang jadi dasar yang coba dikemukakan oleh penulis naskah.
Dasar itu bisa dimunculkan dalam berbagai macam dialog dan ekspresi yang akan membawa arus cerita.
Jika tidak ada tema, maka sebuah pertunjukan drama tidak akan bisa berjalan dengan baik dan jelas.
Alur adalah jalinan atau kerangka cerita yang menceritakan babak sebuah drama dari awal sampai akhir.
Alur bisa menciptakan berbagai konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah dalam pertunjukan drama.
Adanya alur dalam pertunjukan drama bisa membuat sebuah drama menjadi lebih menarik bagi penonton.
Setidaknya terdapat tiga jenis alur yang digunakan dalam sebuah pertunjukan drama, yakni:
Tokoh adalah karakter yang terlibat dalam cerita. Tokoh ini berkaitan erat dengan penokohan atau perwatakan.
Perwatakan tokoh dalam drama bisa dilihat dari dialog yang diucapkan, ekspresi, dan gerak-geriknya.
Dalam beberapa naskah drama, penulis naskah akan memberikan daftar dan susunan tokoh di halaman akhir.
Baca Juga: Apa Kelebihan Puisi Dibanding Prosa dan Drama? Materi Bahasa Indonesia
Berdasarkan peranannya, tokoh dibedakan menjadi tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis.
Adanya tokoh dalam drama akan memudahkan penonton memahami dan menghayati cerita yang ditampilkan.
Dialog atau percakapan adalah pembeda pertunjukan drama dengan jenis karya sastra lain, teman-teman.
Dalam menyusun dialog, penulis harus memperhatikan pembicaraan tokoh dalam kehidupan sehari-hari.
Ragam bahasa dalam dialog tokoh drama adalah bahasa lisan yang mudah dipahami, bukan bahasa tulis.
Dialog bisa membangun ekspresi, emosi, pemikiran, pembentukan karakter, bahkan gerakan pada pemeran.
Latar atau setting adalah gambaran waktu, tempat, suasana, atau ruang dalam pertunjukan drama.
Sebelum dipentaskan, penulis naskah akan mempertimbangkan latar agar pertunjukan bisa lebih baik.
Dalam pertunjukan drama, latar cerita biasanya ditunjukkan dalam bentuk tata panggung atau tata cahaya.
Latar juga akan disesuaikan dengan suasana saat drama berlangsung agar memudahkan penonton memahaminya.
Amanat adalah sebuah pesan yang tersirat maupun tersurat dalam sebuah pertunjukan drama, teman-teman.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Naskah Drama? Materi Bahasa Indonesia
Jenis amanat yang tersurat biasanya akan disampaikan melalui dialog tokoh dan diucapkan dalam epilog.
Kalau amanat tersirat, penonton yang diminta menilai sendiri apa yang ditangkap lewat drama itu.
Nah, itulah unsur-unsur pembangun sebuah pertunjukan drama. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan drama? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR