Bobo.id - Apakah teman-teman tahu apa pusat tata surya kita? Yap, pusat tata surya kita adalah Matahari.
Buktinya, Bumi dan tujuh planet lainnya di tata surya tidak pernah berhenti untuk mengelilingi Matahari.
Selain itu, Matahari juga punya ukuran paling besar dibandingkan planet-planet lain yang mengelilinginya.
Diketahui, diameter Matahari adalah 1.392.684 kilometer atau sekitar 109 kali diameter Bumi. Besar sekali, ya!
Bersumber dari InfoAstronomy, planet yang mengelilingi Matahari itu karena ada gravitasi kuat dari Matahari.
Lalu bagaimana proses awal planet-planet di tata surya itu bisa mengelilingi Matahari? Simak informasinya, yuk!
Awal Mula Planet Mengelilingi Matahari
Kalau ingin tahu penyebab planet mengelilingi Matahari, kita harus balik ke zaman tata surya baru terbentuk.
Yap, kita harus melihat proses pembentukan Matahari, planet, hingga membentuk sistem tata surya.
Sebagai informasi, benda bermassa di alam semesta pasti punya gravitasi. Begitu pun debu dan gas antarbintang.
Kalau terlalu masif, debu dan gas antarbintang itu bisa runtuh, memadat, dan jadi bola gas di ruang angkasa.
Baca Juga: Mungkinkan Bumi Memiliki Sistem Cincin Seperti Saturnus? Ini Faktanya
O iya, debu dan gas antarbintang itu berasal dari sisa kematian bintang yang sudah lebih dulu ada di alam semesta.
Keruntuhan debu dan gas antarbintang akibat adanya gravitasi inilah yang menyebabkan material berputar.
Seiring waktu, putaran itu makin cepat dan menyebabkan debu dan gas tadi membentuk struktur cakram.
Di tengah cakram, material itu menyatu jadi bola gas atau protobintang yang akhirnya menjadi Matahari.
Menariknya, pembentukan Matahari ini menyisakan debu dan gas antarbintang di sekelilingnya dan mengorbit.
Debu dan gas antarbintang itu terus berputar hingga saling menyatu dan membesar jadi sebuah planet.
Pembentukan Planet di Tata Surya
Setiap planet yang ada di tata surya memulai pembentukannya sebagai butiran debu di sebuah cakram.
Karena terus berputar mengelilingi Matahari yang baru terbentuk, atom dan molekul mulai menempel.
Lama kelamaan, butiran debu yang menempel bertambah banyak dan menjadi partikel yang lebih besar.
Dengan banyak tumbukan yang terjadi, beberapa butir debu itu bisa saling menyatu menjadi sebuah bola.
Baca Juga: Tidak Memiliki Permukaan Padat, Apa Saja Komposisi Struktur Planet Neptunus?
Bola itu saling menumbuk satu sama lain menjadi benda berdiameter satu kilometer, yakni planetesimal.
Di tahap planetesimal, mereka sudah cukup besar untuk menarik planetesimal lain dengan gravitasinya.
Pada proses tumbukan antar planetesimal ini lah cikal bakal planet saling bergabung dan tumbuh besar.
Hingga pada sekitar 10 sampai 100 juta tahun, protoplanet pun mulai terbentuk dan mengorbit Matahari.
Di tahap ini, protoplanet terus berkembang dan berevolusi. Tumbukan dengan benda kecil pun sering terjadi.
Pada akhirnya, ada 8 planet besar tata surya yang terbentuk dari protoplanet yang berhasil bertahan.
Mengelilingi Matahari Karena Gravitasi
Alasan planet di tata surya masih mengelilingi Matahari sampai sekarang adalah karena ada gravitasi.
Kasus ini mirip seperti Bulan yang mengelilingi Bumi tiap 27,3 hari karena adanya tarikan dari gravitasi Bumi.
Artinya, Matahari menarik planet dengan gaya gravitasi, tetapi planet juga memiliki gaya gravitasi yang sama.
Jika Matahari sebagai pusat tata surya tidak ada, maka Bumi akan bergerak dalam garis lurus tanpa arah.
Besarnya massa Matahari inilah yang membuat kekuatan gravitasinya besar dan menari planet mengelilinginya.
Baca Juga: Eris disebut Planet Kerdil Terbesar di Tata Surya Selain Pluto, Ini Faktanya
----
Kuis! |
Berapa ukuran diameter Matahari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR